Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/10/23

Senin, 23 Oktober 2006

Yeremia 6:1-15
Urgensi pertobatan

Judul: Urgensi pertobatan Beberapa tahun yang lalu, seorang tokoh nasional bangsa Indonesia pernah mengumandangkan seruan tobat nasional. Seruan itu lahir dari keprihatinan beliau akan kemerosotan moral bangsa yang mengakibatkan krisis multi dimensi yang berkepanjangan, yang sampai sekarang dampaknya masih berlangsung. Entah bagaimana penilaian kita terhadap tanggapan seruan itu? Adakah respons positif? Atau tidak sama sekali!

Panggilan pertobatan yang dikumandangkan Yeremia adalah panggilan memaksa umat-Nya karena musuh yang dikerahkan Allah untuk menghukum Israel sudah mendekat (1-5), sementara Israel masih saja kebal nurani dan tuli rohani (10). Mereka terlena oleh pemberitaan palsu para pemimpin rohani mereka bahwa semua baik-baik saja (13-15). Padahal dosa-dosa mereka begitu nyata. Seluruh kota Yerusalem penuh berisikan penindasan dan kejahatan, kekerasan dan aniaya, yang mengakibatkan luka dan pukulan (terj. lain: penyakit dan luka) (6b, 7).

Di balik ketegaran hati Allah yang hendak memusnahkan mereka (6a, 9), kemurahan-Nya masih dinyatakan. Pertobatan Israel masih dimungkinkan untuk mencegah kehancuran yang fatal tersebut (8). Namun Yeremia sadar bahwa kesempatan itu sangat tipis karena dosa Israel sudah melewati batas takaran. Sewaktu-waktu murka Allah dapat dicurahkan dan kehancuran yang menimpa tidak akan dapat dihindari lagi (10-12).

Berbagai kekejaman, kekerasan, aniaya juga terjadi dalam keluarga-keluarga karena ketidakadilan dan pementingan diri sendiri, memandang orang menurut status sosial-ekonomi juga tidak luput dari sikap antarwarga gereja. Sepadankah hal demikian dengan pengakuan iman bahwa kita telah menerima anugerah Allah?

Renungkan: Apakah sifat hukuman itu? Waktunya segera, datangnya tiba-tiba, kesudahan menerpa, maka jangan berkeras kepala agar hukuman tidak menimpa.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org