Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/10/22

Sabtu, 22 Oktober 2011

Hosea 9:10-17
Kebun anggur yang gersang

Judul: Kebun anggur yang gersang
Beberapa nabi suka membandingkan Israel sebagai anggur atau kebun anggur milik Allah. Namun, para nabi justru sering menggunakan ilustrasi ini untuk membicarakan kegagalan umat Israel di hadapan Allah mereka. Misalnya Yesaya menyebutkan Israel sebagai kebun anggur yang hanya menghasilkan anggur yang asam, yang pada akhirnya dibiarkan oleh si pemilik terbengkalai dan diinjak-injak (Yes. 5:1-7).

Hosea menggambarkan Israel sebagai kebun anggur yang sebenarnya berpotensi menghasilkan anggur yang manis yang menyukakan pemiliknya, yaitu Tuhan! Gambaran perjalanan padang gurun dipakai di sini. Baru saja mereka menjadi umat pilihan, buah anggur yang dipelihara Tuhan di padang gurun (1). Namun, segera mereka berselingkuh dengan dewa orang Moab, Baal Peor (Bil. 25). Demikian juga gambaran masa lampau kota Gilgal (15) yang menunjuk kepada penolakan Allah pada Saul, raja pertama Israel yang tidak setia (1Sam. 15). Ketidaksetiaan Israel pada masa pelayanan Hosea ternyata telah berakar sejak awal Israel Tuhan pilih.

Seperti ilustrasi kehidupan Hosea dan Gomer di pasal 1, Israel yang bersundal menghasilkan anak-anak yang bukan milik Tuhan (Lo-Ruhama, Lo-Ami). Di mata Tuhan, Israel bagaikan perempuan yang mandul yang harus memikul aib kemandulan mereka. Atau mereka memang melahirkan anak-anak, tetapi tidak mampu menyusui mereka (14), atau Tuhan menolak mengakui mereka sebagai anak (16b). Seperti pohon anggur yang terkena hama, akar mereka menjadi kering (16), tidak akan menghasilkan buah.

Tuhan akan memakai berbagai cara agar umat-Nya bertobat. Ia mengizinkan kegersangan dan kemandulan dalam hidup mereka agar mereka sadar memerlukan Dia. Demikian juga, Tuhan dapat memukul kita dengan berbagai masalah hidup sehingga kita sadar kita membutuhkan Dia. Apakah kita masih mau mengeraskan hati, mengabaikan Tuhan? Atau kita mau menantikan sampai hidup kita bermasalah besar baru mencari Dia?

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/10/22/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org