Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/09/25 |
|
![]() |
|
Kamis, 25 September 2025 (Minggu ke-15 sesudah Pentakosta)
|
|
Di dalam film The Greatest Showman, seorang pebisnis bernama P.T. Barnum memanfaatkan orang-orang "freak" (buruk rupa) dan menjadikan mereka tontonan sirkus demi keuntungan diri. Tahu bahwa diri mereka dimanipulasi, respons orang-orang itu mengejutkan: "Ia memanipulasi kelainan kami, tetapi kami menemukan keluarga." Ternyata ada orang-orang yang rela dimanfaatkan asalkan mereka juga mendapat manfaat dari pemanfaatan itu. Perumpamaan tentang uang mina ini disampaikan Yesus sebelum Ia dielu-elukan di Yerusalem. Perumpamaan ini mengisahkan seorang bangsawan yang menjadi raja dan memiliki kekuasaan besar (12). Tetapi ia dibenci orang-orang sebangsanya (13). Penulis menunjukkan bahwa dia bukanlah orang yang baik. Hal ini diteguhkan dengan sikap salah satu hamba yang memutuskan tidak menuruti apa yang dia mau, untuk melipatgandakan uangnya (21). Makin jelas di bagian akhir, di dalam kemarahan yang memuncak penguasa baru ini meminta semua seterunya yang tidak menyukai dia menjadi raja untuk dibunuh di hadapannya (27). Ada orang-orang yang mengikuti kehendaknya dan mendapatkan keuntungan dan menjadi lebih kaya dan dipercaya. Bangsawan ini merepresentasikan "penguasa keji dan culas" di masa itu, yang akan menghabisi musuhnya tiada ampun. Apalagi, sebentar lagi Yesus akan menjadi korban penguasa culas karena memutuskan tidak mau mengikuti keinginan mereka. Suara Yesus bersama dengan orang tertindas dan rela mati di dalam ketidakadilan menggaungkan suara mereka. Yesus mengajarkan agar kita saling memanfaatkan asalkan kita mendapatkan keuntungan. Ia mengingatkan kita untuk berani bersuara: bersama dan bagi orang-orang yang tertindas. Dia tidak menggunakan kekuasaan-Nya untuk meniadakan orang-orang yang tidak setuju atau melawan diri-Nya. Apakah kita sebagai pengikut-Nya memiliki nyali seperti Yesus? Beranikah kita berhadapan dengan kekuasaan yang tidak adil, dan rela menjadi tidak nyaman karena Dia? [JHN]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |