Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/09/23

Selasa, 23 September 2025 (Minggu ke-15 sesudah Pentakosta)

Lukas 18:35-43
Mata Hatiku Tertuju kepada Yesus

Yerikho adalah salah satu pintu gerbang untuk masuk ke Yerusalem. Yesus memilih melewati kota ini bersama dengan murid-muridNya. Di Yerikho, mereka menjumpai seorang pengemis buta yang selalu duduk di pinggir jalan (35).

Pengemis itu mendengar orang banyak lewat sehingga dia bertanya apa yang terjadi (36). Jawab orang banyak, "Yesus orang Nazaret lewat" (37). Mendengar bahwa Yesus lewat, dengan suara lantang, pengemis itu pun meminta belas kasihan supaya matanya dibukakan (38-41). Kemungkinan si pengemis pernah mendengar tanda mukjizat yang dilakukan Yesus. Meski dia tidak melihat, namun percaya bahwa Yesus juga mau dan mampu melakukan hal yang sama atas dirinya. Walau dihalangi banyak orang, dia tidak berhenti meminta kepada Yesus.

Iman tidak mengenal putus asa, selalu mau berjuang, dan berseru. Yesus pun menyuruh orang banyak untuk membawa si pengemis buta ini ke hadapan-Nya. Oleh karena iman yang besar kepada Yesus, pengemis itu pun akhirnya bisa melihat, dan dia pun mengikut Yesus dengan sukacita (42-43).

Pelajaran bagi kita: mata pengemis itu tertutup dan tidak bisa melihat apa yang dilakukan Yesus, namun ketika mendengar perbuatan Yesus hatinya terbuka dan percaya. Para murid yang sudah bertahun-tahun bersama Yesus, yang matanya melihat dengan jelas mukjizat yang dilakukan Yesus, namun hatinya tertutup dan tidak mengindahkan perkataan Yesus. Inilah realitas, masih banyak di antara kita yang tertutup hatinya akan kebenaran yang Yesus nyatakan. Harapan-harapan dunia masih menyelimuti hati dan pikiran kita. Mata hati kita belum terarah kepada Kristus.

Yesus menunjukkan kasih sayang dan kuasa-Nya kepada orang yang berseru kepada-Nya. Yesus tidak berorientasi untuk mengasihi diri-Nya sendiri. Ia justru memberikan kehidupan dan kelegaan kepada orang-orang di sekitar-Nya. Dia peduli kepada yang lemah, sakit, miskin, dan yang tidak memiliki tempat dalam keluarganya. Ikutilah teladan Kristus dan beriman kepada-Nya. Mari kita mengarahkan mata dan hati kita kepada tindakan Kristus yang menyelamatkan dunia. [NRG]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org