Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/09/18 |
|
![]() |
|
Kamis, 18 September 2025 (Minggu ke-14 sesudah Pentakosta)
|
|
Jika ada doa yang dibenarkan, apakah ada doa yang tidak dibenarkan? Dalam perumpamaan ini ada dua bentuk sikap orang berdoa, yaitu sikap doa orang Farisi dan sikap doa pemungut cukai. Orang Farisi berdoa dengan memegahkan diri dan merendahkan orang di sekitarnya. Dia membanggakan dirinya karena tidak sama dengan orang lain, ia bukan perampok, ia bukan pezina, ia bukan juga seperti pemungut cukai (11). Ia berpuasa dua kali seminggu dan rutin memberi persepuluhan (12). Sementara pemungut cukai berdoa dengan merendahkan hati, mengakui kesalahannya dengan memukul-mukul dadanya. Ia meminta pengasihan Tuhan untuk mengampuninya (13). Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa yang dibenarkan Allah adalah doa yang mengakui kesalahan dan memohon belas kasihan Tuhan (14). Sebaik-baiknya orang pasti pernah melakukan kesalahan. Sejahat-jahatnya orang pasti ada kebaikan yang pernah ia lakukan. Pastilah ada perbuatan baik pemungut cukai walaupun di mata manusia lebih banyak jahatnya. Dia tidak mengungkapkan kebaikan-kebaikannya karena amal yang diperbuatnya tidak mampu menyelamatkannya. Namun, dia memohon kepada Tuhan yang penuh belas kasihan dan berkuasa menyelamatkan. Semua yang kita lakukan tidak pernah luput dari mata Tuhan. Biarlah perbuatan baik itu dirasakan semua orang dan perbuatan jahat itu kita jauhkan dari hadapan Tuhan dan sesama. Mengaku dosa adalah sikap orang yang rendah hati. Pada saat mengaku dosa ada proses dalam diri untuk menjadi lebih baik. Inilah yang Tuhan kehendaki, mengaku dosa dan tidak melakukannya lagi! Semua orang berdosa di hadapan Tuhan dan kebaikan-kebaikan yang kita perbuat itu tidak bisa menghapus dosa. Hanya Tuhan yang mampu mengampuni dosa. Tuhan adalah Bapa yang pengasih. Dia akan selalu mengampuni mereka yang datang mengakui kesalahan dan dosa-dosanya. Sebagai respons kita, mari meneladan sikap pemungut cukai yang dengan rendah hati mau berdoa dan meminta pengasihan Tuhan. [NRG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |