Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/09/12

Jumat, 12 September 2025 (Minggu ke-13 sesudah Pentakosta)

Lukas 15:11-32
Kembali ke dalam Pelukan Bapa

Sejak zaman manusia pertama, Adam dan Hawa, hingga saat ini, permasalahan manusia adalah hidup bebas sesuai dengan keinginannya. Manusia rela melepas dan meninggalkan kenikmatan hidup di hadirat Allah demi kenikmatan dosa yang sesaat. Manusia rela melepas kehangatan dalam pelukan kasih Bapa demi memeluk dan menggapai kebebasan dan kenikmatan yang ditawarkan dunia.

Sifat pemberontakan manusia di atas digambarkan oleh Yesus dalam perumpamaan anak yang hilang. Pada dasarnya, menurut aturan, anak bungsu ini akan mendapatkan sebanyak 1/3 warisan dari ayahnya (bdk. Ul. 21:17). Namun, anak bungsu ini menunjukkan sikap arogan dan tidak menghargai otoritas ayahnya dengan berinisiatif meminta bagiannya sebelum sang ayah meninggal (12). Si bungsu ini pada dasarnya mewakili karakter manusia berdosa yang suka memberontak dan cenderung ingin hidup bebas sesuai dengan kemauannya sendiri (13).

Sama seperti si bungsu ini, manusia berdosa yang cenderung memberontak ini acapkali harus mencapai titik terendah dan tragedi menyedihkan sebelum sadar bahwa kita memiliki Bapa yang baik dan memiliki segalanya (14-17). Beruntungnya adalah kita memiliki Bapa yang dengan tangan terbuka dan hati yang penuh kasih menunggu dan selalu memberikan kesempatan kedua ketika kita mau berbalik kepada-Nya. Bapa yang digambarkan oleh sang ayah dalam cerita ini membuka pelukan-Nya dan berlari untuk bisa digapai oleh si bungsu dan kita semua orang-orang berdosa ini (18-21).

Kehangatan pelukan Bapa selalu tersedia bagi kita. Ia menunggu kita untuk kembali kepada-Nya dan menikmati kepenuhan hidup dalam pelukan-Nya. Pertanyaannya adalah apakah kita mau datang dan berbalik dari jalan kita yang sesat kepada pelukan Bapa?

Atau, haruskah kita menunggu sampai kita jatuh hingga titik terendah dan mengalami tragedi yang menyedihkan? Selagi masih ada waktu dan belum terlambat, datanglah kepada Bapa, maka Ia akan memeluk kita dengan hangat. [ABL]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org