Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/08/17

Minggu, 17 Agustus 2025 (Minggu ke-10 sesudah Pentakosta)

Lukas 11:1-13
Doa Anda Hambar?

Apakah doa kita terasa hambar? Doa bisa terasa hambar karena dilakukan sekadar sebagai rutinitas. Atau, bisa juga karena penyebab lainnya, yaitu kecewa sebab doa belum dikabulkan. Kehambaran doa merupakan indikasi adanya keputusasaan. Pada titik ini, banyak orang tidak tahu lagi apa yang mesti didoakan.

Para murid dalam perikop ini nampaknya juga mengalami hal senada. Sebagai orang Yahudi, mereka pasti sudah biasa berdoa. Tetapi, pada saat itu mereka meminta agar Tuhan Yesus mengajar mereka berdoa.

Melalui firman hari ini para murid waktu itu dan kita sekarang belajar tentang berdoa. Pertama, aktivitas doa harus dilakukan dengan penuh kesadaran akan Allah yang hadir sebagai Bapa kita, bagai orang tua yang penuh kasih kepada kita. Melalui pujian dan penyembahan yang tulus dari hati mari kita memandang Tuhan dengan penuh kasih. Ia yang mahakudus dan maha mulia berkenan mendekat kepada kita. Itu tahap awal kita berdoa seperti yang Tuhan Yesus ajarkan melalui formula doa yang ada dalam ayat 2-4. Terasa singkat "durasi" doa yang Tuhan Yesus ajarkan. Namun, bukan berarti dilakukan secepat-cepatnya. Hal yang lebih penting adalah menghidupi doa itu.

Kedua, hendaklah kita minta apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita ingini. Makanan itu simbol kebutuhan dasar manusia. Dan itu pun mesti kita minta secukupnya, bukan berlebihan menurut keinginan daging kita. Dalam doa, mari kita yakini bahwa Tuhan akan memberi yang terbaik bagi kita sebab Ia memang adalah Bapa, "orang tua" yang baik, yang tahu kebutuhan dan segala yang terbaik bagi anak-anak-Nya.

Ketiga, di dalam doa mari kita meminta ampun atas dosa-dosa kita dan sekaligus menyatakan kesediaan kita untuk mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kita. Tatkala kita melakukan semua tahap ini dengan sungguh-sungguh, maka kita akan merasakan kelegaan luar biasa. Di dalam doa mari kita juga minta kepada Tuhan agar Tuhan tidak membawa kita ke dalam pencobaan. Dengan semua itu, doa kita akan jauh dari rasa hambar. [MTH]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org