Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/07/29

Sabtu, 29 Juli 2023 (Minggu ke-8 sesudah Pentakosta)

1 Tawarikh 4:1-23
Menghidupi Janji Tuhan

Silsilah Yehuda (psl.2) mendahului silsilah Daud (psl.3) dan kini kembali dituliskan di dalam pasal 4 ini. Melalui garis keturunan itu, kita mendapatkan nama-nama tempat penting.

Betlehem merupakan kota kelahiran Daud, juga yang nantinya akan menjadi kota kelahiran Mesias (4, 22). Yabes adalah nama kota yang berasal dari nama tokoh yang berseru kepada Tuhan memohon berkat melimpah dan mendapatkan berkat-Nya. Ia menjadi panutan bagi banyak orang Israel untuk tetap setia dan berdoa kepada Tuhan (9-10).

Selain itu, ada juga Tekoa (5), Zif (16), dan Estemoa (17) yang akan turut berperan dalam pemulihan wilayah Israel. Silsilah ini menunjukkan bahwa janji Allah menyentuh hal-hal konkret, seperti tanah, kota, dan tempat.

Bagi bangsa Israel, umat yang menyembah Tuhan dan mendapat perkenan-Nya, kepulangan ke negeri asal bukan hanya pembangunan kembali tempat tinggal dan kejayaan bangsa, tetapi juga berarti menghidupi janji Allah dan mewujudkan kerajaan-Nya di bumi.

Walau kita jauh dari tempat-tempat tersebut secara fisik, sebagai umat Tuhan, kita pun menghidupi warisan kerajaan Allah. Janji Tuhan juga menyertai kehidupan kita.

Memang kita perlu membuka mata rohani agar dapat melihat janji Tuhan itu menyentuh setiap hal konkret di dalam kehidupan kita, seperti tanah, kota, dan tempat; juga keluarga, studi, pekerjaan atau karir, dan cita-cita.

Banyak orang mengira bahwa menghidupi janji Tuhan berarti memisahkan aspek kehidupan rohani dan duniawi. Aspek rohani diperlakukan secara sakral, sedangkan aspek duniawi dianggap sepele.

Namun, kerajaan Allah tidak memandang kehidupan dengan terpecah belah. Hal-hal konkret seperti tanah, kota, dan tempat tidak lantas dianggap duniawi, melainkan juga masuk ke dalam lingkup kehidupan dalam janji Tuhan.

Memang spiritualitas tidak dibatasi oleh berbagai hal fisik, tetapi visi tentang janji Tuhan mencakup juga hal-hal fisik dan konkret dalam kehidupan. Marilah kita hidup setia kepada Tuhan dalam berbagai dimensi kehidupan kita. [IHM]


Baca Gali Alkitab 5

1 Tawarikh 4:1-23

Menurut Wycliffe, ayat 1-7 merupakan bagian pelengkap untuk daftar keturunan Hezron yang sebelumnya disebutkan dalam pasal 2. Kemudian, ayat 8-20 menunjukkan hubungan antara kesepuluh pemimpin. Selanjutnya, ayat 21-23 menyebutkan keturunan dari putra ketiga Yehuda, yaitu Sela.

Ada tokoh yang menarik dalam bacaan kali ini, yaitu Yabes. Disebutkan bahwa Yabes lebih dimuliakan daripada saudara-saudaranya (9). Akan tetapi, kita pun mendapatkan bahwa Yabes adalah seorang pendoa. Yabes berdoa meminta berkat berlimpah-limpah, penyertaan Tuhan, dan perlindungan-Nya; lalu Allah mengabulkan permintaannya (10). Kisah ini menunjukkan kasih setia Tuhan yang berkenan kepada doa umat-Nya. Terlebih lagi, Tuhan menepati perjanjian dengan umat-Nya.

Apa saja yang Anda baca?
1. Sebutkanlah kelanjutan silsilah Yehuda? (1-8)
2. Apa yang tertulis tentang Yabes? (9-10)
3. Setelah bercerita tentang Yabes, silsilah siapa sajakah yang selanjutnya ditulis oleh penulis Kitab 1 Tawarikh? (11-23)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Berdasarkan doa Yabes, doa seperti apa yang berkenan bagi Tuhan?
2. Yabes telah menjadi teladan yang baik bagi bangsa Israel. Teladan apa saja yang Anda dapatkan dari Yabes atau keturunan Yehuda lainnya?

Apa respons Anda?
1. Adakah pergumulan pribadi yang ingin Anda doakan kepada Tuhan hari ini?
2. Berkaitan dengan silsilah, bagaimana cara Anda mendidik generasi penerus untuk menjalin relasi intim dengan Tuhan?

Pokok Doa:
Mendoakan para orang tua untuk mengajar anak-anaknya cara menghadapi tantangan hidup bersama Tuhan.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org