Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/12/03

Rabu, 3 Desember 2025 (Minggu Adven ke-1)

Dalam masyarakat beradab, hukum berfungsi untuk mengatur hubungan antarmanusia dan menyelesaikan perkara dengan asas kesetaraan dan keadilan. Namun, sering kali hukum gagal memainkan perannya karena adanya praktik yang melanggar hukum, seperti suap-menyuap.

Dalam perikop kali ini, kita melihat perintah TUHAN yang secara spesifik diarahkan kepada para hakim. Dalam masyarakat Israel kuno, hakim-hakim dan pengawas pengawas diangkat untuk semua kota berdasarkan suku mereka masing-masing. Mereka bertanggung jawab mengadili perkara di wilayah tersebut dengan keputusan yang benar (18). Hakim memegang peran penting yang menegakkan keadilan di antara masyarakat. Karena itu, dibutuhkan sosok sosok hakim yang tangguh dan tahan terhadap godaan.

Hal-hal yang ditegaskan oleh TUHAN adalah seorang hakim tidak diperkenankan untuk memutarbalikkan keadilan, memandang bulu, dan menerima suap. Dengan tegas TUHAN mengingatkan bahaya suap, "sebab suap membutakan mata orang bijaksana dan memutarbalikkan perkara orang yang benar" (19).

Memutarbalikkan berarti menempatkan mereka yang sesungguhnya tidak bersalah menjadi pihak yang bersalah, atau sebaliknya, justru membebaskan orang orang yang seharusnya menanggung hukuman. Jika hal itu terjadi, maka keadilan tidak tercapai, dan yang miskin serta terpinggirkan akan menjadi korban karena kurangnya kuasa dan dana. TUHAN memerintahkan agar para hakim atau mereka yang berurusan dengan penegakan hukum sungguh-sungguh hanya mengejar keadilan.

Jika kita renungkan lebih lanjut sesungguhnya firman Tuhan ini tidak hanya relevan bagi para penegak hukum, melainkan bagi kita semua. Sering kali kita juga terjerumus dalam godaan untuk membenarkan suap dengan dalih agar "segala sesuatunya dipermudah". Mari kita jaga dan pelihara keadilan dalam kesempatan-kesempatan yang kita temui sehari-hari. Janganlah kita memberikan suap dan menerima suap sebab Tuhan menghendaki keadilan. [WDN]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org