Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2022/09/25

Minggu, 25 September 2022

Bacaan   : Kisah Para Rasul 19:21-40
Setahun : Mikha 1-7
Nas       : Sementara itu orang yang berkumpul di dalam gedung itu berteriak-teriak; yang seorang mengatakan ini dan yang lain mengatakan itu ... kebanyakan dari mereka tidak tahu untuk apa mereka berkumpul. (Kisah Para Rasul 19:32)

Ikut-ikutan

Demetrius geram terhadap Paulus yang giat memberitakan nama Yesus. Seandainya seluruh Asia percaya pemberitaan Paulus, takkan ada lagi orang menyembah dewa-dewa. Itu berarti tamatlah dirinya, tukang perak pembuat kuil-kuilan Dewi Artemis. Maka Demetrius membuat huru-hara. Ia mengumpulkan tukang-tukang dan pekerja lain untuk menghasut mereka.

Sesudah mendengar hasutan Demetrius, meluaplah amarah mereka, lalu mereka berteriak-teriak, "Besarlah Artemis dewi orang Efesus!" Teriakan itu mengundang perhatian orang seluruh kota. Gedung kesenian menjadi banjir manusia. Ibaratnya sedang terjadi demo. Sungguh menarik di dalam gedung terdengar seorang mengatakan ini, seorang lain mengatakan itu. Ketidakserupaan perkataan tersebut tidak lain karena orang-orang sebenarnya tidak mengerti tujuan demo. Mereka hanya ikut-ikutan aksi huru-hara Demetrius beserta komplotannya.

Tanda seorang ikut-ikutan ialah ketidakmampuan menjelaskan alasan dari perilaku atau tindakannya. Dilihatnya orang lain berbuat sesuatu, lalu ia meniru. Untuk pilihan makanan, pakaian atau barang-barang lain, boleh kita ikuti selera orang lain. Tetapi untuk hal-hal penting-misalkan menyangkut masa depan, tidak seharusnya kita ikut-ikutan. Mari menjadi pribadi yang berprinsip. Apalagi untuk keselamatan, keputusan satu ini jelas-jelas tidak boleh "mengekor". Walaupun banyak orang ragu atau meninggalkan Tuhan, tetaplah kita percaya dan setia melayani Tuhan. --LIN/www.renunganharian.net

ADA BANYAK HAL PENTING DI KEHIDUPAN INI DI MANA KITA TIDAK BOLEH
MEMILIH ASAL IKUT-IKUTAN, UTAMANYA PILIHAN MENGENAI KESELAMATAN.

 

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org