Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2022/03/21

Senin, 21 Maret 2022

Bacaan   : 2 TAWARIKH 26
Setahun : Yosua 22-24
Nas       : Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan. (2 Tawarikh 26:16)

Merasa Diri Kuat

Seorang pelari maraton membutuhkan teknik berlari dan strategi khusus untuk mencapai garis finis. Karena berjarak sangat jauh, pelari butuh ketahanan tubuh lebih dan kekuatan agar mampu menyelesaikannya. Pada lintasan jarak jauh, kemenangan atau kekalahan ditentukan saat tahap akhir. Agar dapat menyelesaikan dan memenangkan lomba, ia harus mampu mengatur ritme napas, ritme berlari, tahu bagaimana menjaga kondisi tubuhnya, tahu saat kapan harus mengurangi atau menambah kecepatan lari, yang dilakukan secara konsisten hingga akhir lomba.

Raja Uzia adalah satu orang yang mampu mengawali perjalanan dengan sangat baik. Menjadi raja di usia 16 tahun, ia melakukan apa yang benar di mata Allah, ia selalu mencari wajah Tuhan dan hidup takut akan Tuhan. Uzia memulai dengan sangat baik, tapi sayang tidak konsisten. Tuhan memang memberkatinya dengan kekuatan militer yang demikian besar. Itu membuat kerajaannya begitu kokoh, tetapi juga membuat Uzia tinggi hati. Ia berubah setia dan tidak lagi mengikuti perintah Tuhan. Ia menolak teguran Tuhan dan kena kusta sampai hari kematiannya.

Perjalanan hidup kita sangatlah panjang bak jarak maraton. Selain jauh, medannya pun kadang penuh tantangan. Dapat memulai perjalanan dengan baik saja tidaklah cukup. Kita harus konsisten sampai akhir. Ujian kesetiaan terberat adalah di saat kita merasa begitu kuat atau merasa sudah menang di tengah jalan, padahal itu belum akhir lomba. Untuk konsisten kita harus tetap rendah hati apa pun situasinya. Ritme pengharapan dan iman kepada Tuhan harus tetap terjaga hingga kita dapat mencapai garis akhir. --SYS/www.renunganharian.net

UJIAN TERBESAR DALAM HIDUP ADALAH KETIKA KITA MERASA DIRI KUAT
ATAU SUDAH MENANG DI TENGAH LOMBA.

 

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org