Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2012/09/05

Rabu, 5 September 2012

Bacaan   : Lukas 7:18-35
Setahun : Yehezkiel 31-33
Nas       : ... Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi sembuh, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Berbahagialah orang yang tidak menolak Aku." (Lukas 7:22-23)

SAYA TIDAK DITOLONG

Ketika mengalami kemalangan, berbagai pertanyaan mungkin berkecamuk di benak kita. Mengapa ini menimpa saya? Kalau orang lain ditolong Tuhan, kenapa saya tidak? Mengapa Tuhan yang Mahaadil dan Mahakasih tega membiarkan saya seperti ini?

Mungkin saja pertanyaan serupa terlintas dalam benak Yohanes Pembaptis. Saat itu, ia dipenjara karena keberani-annya menegur Herodes yang mengambil isteri saudaranya, sebagai isteri (lihat Matius 14:3-4). Murid-murid Yohanes bercerita tentang segala mukjizat Yesus. Pertanyaan Yohanes melalui murid-muridnya (ayat 20), menyiratkan ketidakpuasan, seolah ingin menantang Yesus membuktikan keilahian-Nya dengan menyelamatkannya. Namun, Yesus hanya meminta murid-muridnya melaporkan mukjizat yang mereka lihat. Semua itu jelas menunjukkan Dialah Mesias yang dinanti-nantikan. Dia tak perlu membuktikan apa-apa kepada Yohanes (ayat 23).

Mungkin Anda juga sedang bertanya-tanya mengapa Tuhan tak kunjung menolong. Anda mulai meragukan bahwa Dia benar Tuhan yang Mahakuasa, Mahatahu, Mahaadil, dan Mahakasih. Tengoklah kemegahan karya-Nya melalui alam semesta. Renungkanlah kehidupan Yesus yang nyata dalam sejarah, penebusan dosa oleh kematian-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya dari maut. Tak ada alasan meragukan-Nya ketika kita memercayai kedaulatan-Nya. Kiranya Anda tidak menjadi kecewa dan menolak Tuhan, hanya karena Dia tidak memenuhi keinginan Anda. -- HEM

TUHAN ADALAH TUHAN YANG PALING TAHU HAL TERBAIK
ENTAH SAYA MERASA DITOLONG ATAU TIDAK.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org