Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/12/24

Sabtu, 24 Desember 2011

Bacaan   : Matius 2:13-18
Setahun : 1 Yohanes 1-5
Nas       : Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa ... mereka akan menamakan Dia Imanuel (Matius 1:21,23)

BAGIAN YANG SELAMAT

Saat terjadi bencana longsor di Wasior, Papua Barat, ada banyak korban meninggal. Sayang, daerah bencana itu sulit dijangkau. Namun, seorang pemuda setia mengantar para relawan dengan perahunya ke Wasior, dengan biaya murah. Cukup mengganti biaya bensin, ia bersedia berangkat kapan saja. Saat ditanya alasan ia mau membaktikan diri, jawabnya ialah karena ia adalah bagian dari mereka yang selamat. Orangtua, saudara, dan kerabatnya tewas dalam bencana itu. Sementara, ia selamat karena sedang keluar kota. Maka, itulah caranya menyikapi kepedihan. Bukan hanya meratap, melainkan berbuat sesuatu untuk sesamanya.

Dengan singkat, tetapi memesona, Matius menuturkan sukacita Natal yang pertama. Mesias yang dijanjikan Allah selama berabad-abad, telah datang. Orang Majus, yang dianggap kaum cerdik pandai dari dunia timur, sujud menyembah-Nya. Mereka datang tidak dengan tangan hampa, tetapi membawa upeti layaknya persembahan bagi raja.

Namun, secara mengejutkan Matius menyelipkan kisah pilu para ibu di Betlehem, yang meratap karena bayi mereka dibunuh tentara Herodes. Rupanya Herodes marah karena merasa dibohongi Orang Majus. Maka, ia memerintahkan pembunuhan itu karena ia tak mau seorang raja lain tumbuh dan kelak menumbangkan takhtanya. Akan tetapi, sepasang suami istri muda dengan berani membawa lari bayi mungil mereka, yakni bayi Yesus. Bayi yang kelak akan memberikan seluruh hidup-Nya untuk menebus dosa dunia. Termasuk dosa Anda dan saya! Sekarang, sebagai orang yang diberi hak hidup karena diselamatkan dari kematian kekal, apa yang seharusnya kita lakukan bagi mereka yang masih dikungkung dosa? -- SST

SEBAGAI ORANG YANG DIBEBASKAN DARI BENCANA KEMATIAN
KITA HARUS TERUS MENCARI JIWA YANG PERLU DISELAMATKAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org