Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/04/17

Minggu, 17 April 2011

Bacaan   : Markus 1:1-8
Setahun : 1 Raja-raja 20-22
Nas       : Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak (Markus 1:7)

PELAYAN TUHAN SEJATI

Sungguh memprihatinkan bila banyak gereja sebagai umat Tuhan terpecah-belah. Bukan hanya dalam denominasi-denominasi besar. Dalam satu denominasi pun, tak jarang terjadi perpecahan. Bahkan, dalam satu gereja bisa juga terjadi perpecahan. Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab, tetapi salah satu penyebab besarnya adalah fanatisme umat terhadap sosok hamba Tuhan. Tak jarang ada hamba Tuhan yang tanpa sadar membangun kekaguman jemaat kepada diri sendiri. Mengajarkan prinsip agama dan moral hasil penemuannya sendiri, dan bukan pada Alkitab. Memang ada ayat-ayat Alkitab yang dikutip, tetapi sekadar mendukung pendapatnya sendiri.

Sungguh berbeda dengan Yohanes Pembaptis. Ia hanya memperkenalkan diri sebagai suara orang yang berseru-seru di padang belantara. Seruannya ditujukan untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus, Mesias yang dijanjikan. Ia memanggil semua orang agar bertobat dan dibaptis, sebagai bagian dari persiapan menyambut kedatangan Yesus. Ia tidak membangun popularitasnya sendiri atau mengumpulkan banyak pengikut fanatik yang mengaguminya. Ia mengarahkan semua orang kepada Yesus. Sebab, Yesuslah yang menjadi pusat pelayanannya. Ia menyatakan bahwa Yesus lebih besar dari dirinya. Ia juga memberitakan firman Tuhan bukan untuk memperkaya diri ia tidak memusingkan apa yang ia pakai, ia makan, atau minum (ayat 6), asal Injil diberitakan.

Sebagai anggota gereja Tuhan, mari periksa diri, siapakah Kepala gereja kita? Siapakah pusat hidup dan ibadah kita? Sebagai hamba Tuhan, siapakah yang kita layani? Ingatlah Yohanes Pembaptis, dan bertobatlah -- SST

KETIKA DIRI SENDIRI MENJADI PUSAT, PELAYANAN MENJADI SIA-SIA
KETIKA YESUS MENJADI PUSAT, SEMUA MENJADI INDAH DAN MULIA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org