Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/04/13

Rabu, 13 April 2011

Bacaan   : Yosua 18:1-6
Setahun : 1 Raja-raja 8-10
Nas       : Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehingga tidak pergi menduduki negeri yang telah diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu? (Yosua 18:3)

PENUNDAAN MAUT

Archis, hakim kota Thebes di Yunani Kuno, sedang menikmati anggur dengan para perwira setempat. Tiba-tiba, muncul seorang kurir yang membawa surat berisi pemberitahuan bahwa ada persengkongkolan yang hendak menghabisi nyawanya. Maka ia diperingatkan untuk melarikan diri. Archis menerima surat itu. Akan tetapi, alih-alih membukanya, ia memasukkannya ke dalam kantong dan berkata kepada kurir itu, "Urusan bisnis besok saja." Keesokan harinya, ia tewas. Sebelum sempat membuka surat itu ia sudah ditangkap, dan ketika ia sempat membacanya semua sudah terlambat.

Yosua menegur tujuh suku bangsa Israel yang menunda pendudukan Tanah Kanaan. Mereka sudah memasuki Tanah Perjanjian. Sebagian suku sudah menempati daerah yang ditetapkan bagi mereka. Namun, ketujuh suku itu memilih beristirahat barang sejenak. Ah, tidak, tampaknya mereka bukan sekadar rehat untuk memulihkan tenaga; mereka sudah kelewat batas, sehingga Yosua menghardik mereka dengan kata-kata keras: "bermalas-malas"! Kalau dibiarkan terus berleha-leha, bisa-bisa mereka merusak rencana Allah atas bangsa itu.

Penundaan memang tidak selalu berakibat fatal seperti yang menimpa Archis. Namun, kecenderungan menunda tugas biasanya menunjukkan kurangnya disiplin pribadi, buruknya pengelolaan waktu, dan bisa jadi seperti dalam kasus Israel merupakan ketidaktaatan terhadap Allah. Bahwa suatu tugas terasa berat, membosankan, atau tak menyenangkan itu bukan alasan valid untuk menundanya. Kita justru perlu meminta Tuhan memberi kita kekuatan dan konsentrasi ekstra untuk menyelesaikannya pada waktunya -- ARS

JANGAN MENUNDA BESOK APA YANG PATUT DILAKUKAN HARI INI
BESOK BELUM TENTU ANDA PUNYA WAKTU DAN MAMPU MELAKUKANNYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org