Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/02/27

Minggu, 27 Februari 2011

Bacaan   : 2 Korintus 9:9-12
Setahun : Ulangan 21-22
Nas       : Hendaklah masing-masing memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita (2 Korintus 9:7)

MEMBERI DENGAN SUKACITA

Ada humor tentang seorang anak kecil yang mengamati para petugas ketika mengedarkan kantong persembahan di tengah ibadah. Saat kantong persembahan itu semakin mendekat ke barisan tempat anak itu duduk, ia membisik ayahnya-walau dengan volume suara yang membuat semua orang di sekeliling mereka mendengarnya, "Ayah tidak perlu membayari aku. Kan aku masih di bawah lima tahun?"

Sebagai bagian ibadah, persembahan kadang masih kurang dipahami dan dihayati maknanya. Tak hanya oleh anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Dan, kurangnya pengertian ini hanya menggerus motivasi untuk memberi, apalagi memberi lebih banyak.

Persembahan, adalah sarana yang akan dipakai gereja untuk dapat menjalankan segala fungsinya dengan baik. Sama seperti ketika seseorang memiliki keluarga dan harus membayar berbagai tagihan atas keluarganya, demikian pula ketika kita menyebut sebuah gereja sebagai "gereja saya", maka kita turut bertanggung jawab atas kelangsungan kehidupannya. Bagaimana gedung dirawat, para hamba Tuhan dicukupi, program gereja berkembang, kegiatan jemaat dibuat lebih mendalam demi menumbuhkan kerohanian, bahkan bagaimana gereja dapat melayani keluar jemaat dan menjadi berkat, tentu tak lepas dari persembahan yang dibawa jemaat.

Yang penting, Tuhan mau kita memberi persembahan atas dasar sukacita, kasih, dan syukur kepada Allah yang telah begitu besar mengasihi kita (ayat 7, 12). Dan, ketika kita berani memberi, Tuhan tidak akan membiarkan kita kekurangan, sebaliknya, Dia akan membuat kita berkecukupan, bahkan berkelebihan (ayat 8)! -- AW

SEMAKIN BANYAK PERSEMBAHAN DIBAWA KE RUMAH ALLAH
SEMAKIN BANYAK PULA TUHAN DAPAT BERKARYA LEWAT GEREJA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org