Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/02/26

Sabtu, 26 Februari 2011

Bacaan   : 2 Samuel 17:1-14,23
Setahun : Ulangan 18-20
Nas       : Ahitofel adalah penasihat raja; Husai, orang Arki, adalah sahabat raja (1 Tawarikh 27:33)

DENDAM SEORANG KAKEK

Rick Warren, penulis buku The Purpose Driven Life, berkata bahwa hidup setiap manusia digerakkan oleh suatu faktor. Kurang lebih seperti bensin yang membuat mobil berjalan. Setiap orang bisa memiliki faktor pendorong yang berlainan. Sayang, beberapa orang digerakkan oleh faktor pendo-rong yang negatif; seperti rasa bersalah, kebencian atau kemarahan, rasa takut, materialisme, dan kebutuhan akan pengakuan. Ini semua membuat manusia bergerak ke arah yang salah.

Ahitofel adalah contoh orang yang membiarkan tindakannya digerakkan oleh kemarahan. Ia adalah kakek Batsyeba (lihat 2 Samuel 11:3; 2 Samuel 23:34). Karena dikuasai dendam kepada Raja Daud, ia begitu ingin membunuh Daud. Sampai-sampai ia turut bersekongkol dalam gerakan kudeta bersama Absalom (ayat 1-3). Namun, ketika akhirnya dendam itu tak tersalurkan, ia memilih untuk bunuh diri karena merasa seolah-olah tujuan hidupnya hancur (ayat 23). Faktor pendorong yang salah itu membuatnya keliru menentukan tujuan hidup dan berujung pada kerugian di pihaknya sendiri.

Sungguh mengerikan jika kita dikuasai oleh faktor pendorong yang salah seperti Ahitofel. Apalagi sebelumnya ia adalah sahabat Raja Daud, salah satu orang terdekat raja. Dendam mengubahnya menjadi orang tua yang dingin dan kejam. Mungkin wajar dan manusiawi jika Ahitofel menyimpan dendam kepada Daud yang memang pernah melakukan kesalahan. Namun, dendam tak pernah menjadi solusi yang baik dari masalah apa pun. Terbukti, kisah Ahitofel berakhir tragis. Apakah Anda masih menyimpan amarah atau dendam pada seseorang? Segera datang kepada Tuhan dan lepaskan perasaan itu, sebab dendam sama sekali tak menyelesaikan masalah -- OLV

DENDAM TAK MENYELESAIKAN MASALAH
BAHKAN IA DAPAT MENJADIKAN KITA ORANG YANG KALAH

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org