Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/02/20

Minggu, 20 Februari 2011

Bacaan   : 1 Samuel 13:6-14
Setahun : Ulangan 1-3
Nas       : Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal ... sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran (1 Samuel 13:12)

JIKA IBADAH DISELEWENGKAN

Sebuah gereja ingin ibadah Natalnya dihadiri banyak orang. Lantas, muncullah ide kreatif. Diumumkan di media massa bahwa dalam kebaktian Natal nanti akan ada door prize. Setiap orang yang datang akan diberi kupon. Setelah diundi, sang pemenang akan pulang dengan membawa hadiah berupa mobil! Cara ini terbukti ampuh. Ribuan orang hadir memenuhi tempat ibadah. Mereka beribadah sambil berharap agar bisa pulang membawa mobil baru.

Ibadah mestinya diselenggarakan untuk memuliakan Tuhan. Namun, bisa terjadi, penyelenggaraan ibadah disusupi motivasi lain. Raja Saul mengajak rakyat mempersembahkan korban bakaran sebelum maju berperang. Ibadah itu diadakan terutama bukan untuk menyembah Tuhan, melainkan untuk menggalang massa. Mempersatukan rakyat yang sudah tercerai-berai. Saul lebih memikirkan kepentingan rakyat daripada kepentingan Tuhan. Maka, aturan ibadah pun ia abaikan. Tidak sudi Saul menunggu Samuel yang sudah ditunjuk Tuhan memimpin ibadah (1 Samuel 10:8). Di-pimpinnya sendiri ibadah itu. Yang penting ibadah berlangsung dan rakyat senang! Saul menjadikan ibadah hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan politiknya. Konsekuensinya fatal. Tuhan menolak-nya!

Ibadah bukan wadah untuk pamer diri atau memikat massa. Jalankan ibadah hanya untuk menyenangkan hati Tuhan, bukan menyenangkan hati jemaat. Jika Anda menghadiri ibadah, hadirlah dengan motivasi murni. Jangan jadikan ibadah saat untuk berpacaran, mencari rekan bisnis, apalagi sekadar menjadi ajang "cuci mata" -- JTI

IBADAH YANG TIDAK BERFOKUS KEPADA TUHAN
SAMA SEKALI BUKAN IBADAH YANG SEBENARNYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org