Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/02/19

Sabtu, 19 Februari 2011

Bacaan   : Yakobus 2:1-13
Setahun : Bilangan 34-36
Nas       : Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata bahwa kamu melakukan pelanggaran (Yakobus 2:9)

IMAN TIDAK MEMANDANG MUKA

Dalam cerita kartun berjudul Inti Kebijakan, dikisahkan bahwa di Tiongkok kuno ada seseorang yang ketika berpakaian bagus, maka ia dihormati orang. Anehnya, ketika ia memakai pakaian pengemis, maka ia diusir orang. Lantas ia menyimpulkan: "Kalau ternyata bukan diriku, melainkan pakaianku yang dihormati, mengapa aku mesti senang? Dan, kalau ternyata bukan diriku-melainkan apa yang kupakai yang dibenci-mengapa aku mesti sedih?" Demikianlah manusia, lebih sering menghormati apa yang melekat pada diri orang, bukan keberadaan orang itu sendiri.

Yakobus mengingatkan kita agar hidup dengan bersikap adil, tidak pandang bulu, tidak hanya melihat penampilan luar. Jika kita hanya menghormati orang yang berpakaian bagus dan menghina yang miskin, kita sebenarnya tidak sepenuhnya mengasihi sesama manusia. Apalagi, dalam konteks surat Yakobus, kelompok orang yang dianggap miskin oleh dunia sebenarnya adalah kelompok orang yang kaya dalam iman dan merupakan ahli waris Kerajaan (ayat 5). Sebaliknya, kelompok orang kaya justru tampil sebagai penindas orang miskin. Namun demikian, Yakobus tidak menganjurkan agar kita hanya mengasihi orang miskin. Ia meminta kita mengasihi semua orang dengan hati murni, memandang siapa pun-kaya-miskin-sebagai sesama manusia. Iman tak boleh memandang muka.

Siapakah yang pada hari-hari lalu Anda abaikan hanya karena melihat penampilan luarnya? Ada baiknya Anda segera datang kepadanya dan menyatakan kasih secara nyata. Barulah iman Anda men-jadi seperti yang Tuhan minta -- DKL

IMAN DAN KEADILAN
ADALAH DUA WAJAH DARI SEKEPING UANG

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org