Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/09/29

Rabu, 29 September 2010

Bacaan   : Kisah 9:1-19, 26-31
Setahun : Yesaya 7-8; Efesus 2
Nas       : Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya bahwa ia juga seorang murid (Kisah 9:26)

RON ARTEST

Ron Artest dulunya dikenal sebagai atlet NBA (Liga Bola Basket Amerika Serikat) yang meski berbakat, tetapi sangat temperamental dan kontroversial. Citra ini terbentuk terutama karena perkelahiannya dengan penonton dalam sebuah pertandingan pada 2004. Pada awal musim pertandingan 2009/2010, ia bergabung dengan tim juara bertahan, Los Angeles Lakers. Pada waktu itu, ia mengaku sudah berubah. Sayang, banyak orang meragukannya. Namun, lewat pertandingan demi pertandingan, ia membuktikan janjinya. Hingga akhirnya ia malah berjasa besar membantu timnya menjadi juara liga.

Perjalanan hidup Paulus juga mirip dengan pengalaman Ron Artest. Ia dulunya adalah seorang musuh Kristus dan penganiaya jemaat. Singkat kata, masa lalunya begitu kelam. Namun oleh anugerah-Nya, Tuhan memanggilnya untuk bertobat melalui peristiwa di perjalanan ke Damsyik. Hanya saja, karena reputasi masa lalunya yang buruk, murid-murid yang lain sulit memercayai kalau Paulus sudah sungguh-sungguh berubah. Namun, kecurigaan ini tidak membuat Paulus undur. Ia terus berusaha meyakinkan mereka dengan bukti-bukti di hidupnya, bahwa ia sudah sungguh-sungguh berubah.

Salah satu tantangan dalam membuka lembaran hidup yang baru memang adalah kecurigaan dari orang-orang di sekitar kita, bahwa kita sudah sungguh-sungguh berubah. Akan tetapi, seperti yang dilakukan oleh Ron Artest dan Paulus, jangan kita undur kare-nanya. Sebaliknya, buktikanlah dengan menjalani hidup kita yang baru secara konsisten. Maka suatu hari kelak mereka akan percaya dan menerima kita sepenuhnya -- ALS

ORANG YANG SUNGGUH BERTOBAT PASTI AKAN MENUNJUKKAN
PERUBAHAN HIDUP YANG KONSISTEN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org