Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/06/23

Rabu, 23 Juni 2010

Bacaan   : Kejadian 3:1-6
Setahun : Ester 9,10; Kisah Para Rasul 7:1-21
Nas       : Sebab itu, hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya (Roma 6:12)

UENAK TENAN

Kok bisa sih dia jatuh dalam dosa? Heran. Seharusnya kan dia bisa menahan diri terhadap godaan dosa itu. Apalagi dia orang kristiani yang rajin ke gereja, aktif pula dalam kegiatan-kegiatannya." Kata-kata tersebut terkadang kita dengar atau kita lontarkan tatkala mendapati seorang kristiani jatuh dalam dosa. Padahal jawaban pertanyaan tersebut sebenarnya sederhana, yaitu karena dosa itu rasanya uenak tenan (enak sekali). Tidak ada dosa yang tidak enak; semuanya enak. Yang tidak enak adalah akibatnya.

Kita harus selalu ingat bahwa dosa selalu menggoda kita lewat wujud sesuatu yang tampak enak, indah, manis, lezat, mak nyus_sehingga kita bisa tak tahan untuk mencobanya. Hawa digoda Iblis bukan hanya karena buah itu menarik warnanya, tetapi juga karena Iblis berkata bahwa buah itu dapat memberinya pengertian. Ini sangat menggiurkan bagi Hawa. Itulah sebabnya Hawa mengulurkan tangan dan sungguh-sungguh memakan buah terlarang tersebut. Inilah prinsip dosa; ia tidak akan hadir sebagai sesuatu yang mengerikan atau menjijikkan, sehingga kita mudah menghindarinya. Sebaliknya, ia akan menampakkan diri dalam bentuk yang menarik dan menggoda.

Mari perhatikan kondisi dunia saat ini. Apa saja yang ditawarkan oleh dosa dalam hal pornografi, perselingkuhan, narkoba, atau judi? Semuanya adalah hal-hal yang tampak nikmat dan menggiurkan, bukan? Itulah sebabnya Allah memperingatkan kita untuk selalu berhati-hati dan berjaga-jaga (Amsal 7:21; 1 Petrus 5:8). Yakni dengan selalu waspada dan sadar betapa pahit akibat dosa yang kita lakukan -- RY

MANISNYA DOSA DAPAT KITA HINDARI
JIKA KITA MAMPU MELIHAT PAHITNYA AKIBAT DOSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org