Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/05/26

Rabu, 26 Mei 2010

Bacaan   : Ester 7:1-10
Setahun : 1 Tawarikh 28-29; Yohanes 9:24-41
Nas       : Dosa orang jahat bagaikan perangkap yang menjerat orang itu sendiri (Amsal 5:22, BIS)

TERJERAT KEJAHATAN SENDIRI

Kompas, 16 Januari 2010, memuat berita tentang pemalsu uang yang tertangkap di Kuala Lumpur. Pria ini tertangkap setelah memberi tip selembar uang 500 dolar AS (senilai 4, 6 juta) pada pelayan hotel. Pelayan hotel yang merasa beruntung segera menukarkan uang itu. Akhirnya, si penukar uang segera memanggil polisi untuk menangkap sang pemberi tip. Sebab, pecahan tertinggi dolar AS adalah 100, bukan 500! Dari pria itu, polisi menemukan uang palsu senilai 66 juta dolar!

"Dosa orang jahat bagaikan perangkap yang menjerat orang itu sendiri, " demikian peringatan Amsal 5:22, dalam versi Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS). Tak selamanya korban kejahatan adalah orang lain. Ada saat di mana kejahatan menjerat pelakunya sendiri. Mengapa? Karena dalam tindak kejahatan tersimpan benih penghancuran diri pelakunya. Sejenak, pelaku kejahatan tampak kuat. Namun, benih penghancuran itu akan tumbuh.

Haman adalah contoh nyata di Alkitab. Rasa bencinya pada bangsa Yahudi menjadikannya jahat. Dan, ia menuai hasil kejahatannya. Ia sendiri terperangkap. Semakin orang berbangga dengan kejahatannya, semakin dekat ia dengan kehancurannya. Inilah yang menimpa sang pemalsu uang di atas. Kejahatannya menghasilkan kebodohan yang menghancurkan pelakunya sendiri.

Apakah kita sedang merancangkan hal jahat? Berhentilah sebelum kejahatan itu menghancurkan diri sendiri. Memang ada saat-saat di mana kejahatan seolah-olah tampil perkasa, menggoda kita terlibat di dalamnya. Namun, kejahatan takkan bertahan selamanya, karena Allah masih bertakhta. Maka, daripada merencanakan kejahatan, mari berpihak pada kebenaran, yakni Allah sendiri. -- WAP

DI BALIK SETIAP TINDAKAN KEJAHATAN
TERSIMPAN BENIH KEHANCURAN PELAKUNYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org