Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/05/23

Minggu, 23 Mei 2010

Bacaan   : Kisah 2:1-4
Setahun : 1 Tawarikh 19-21; Yohanes 8:1-27
Nas       : ... dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti lidah api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing (Kisah 2:3)

LIDAH API

Dalam Perjanjian Lama (PL), kita membaca sejumlah peristiwa yang menampilkan bagaimana api Allah menyambar dari surga. Misalnya dalam kisah Nabi Elia. Akan tetapi, pada hari Pentakosta setelah kenaikan Kristus, Roh Kudus juga turun dalam rupa seperti lidah api. Mengapa?

Menurut Life Application Study Bible, lidah mewakili perkataan, yang dalam hal ini mengacu pada kabar baik yang kelak disebarkan melalui pemberitaan para murid. Api melambangkan hadirat Tuhan yang menguduskan. Api-Nya akan "membakar" perkara-perkara di dalam hidup kita yang tidak diperkenan oleh-Nya. Selanjutnya, api itu akan mengobarkan hati kita, sehingga kita dapat bersaksi tentang Dia kepada sesama. Dalam PL, Allah meneguhkan kebenaran Hukum Taurat dengan menurunkan api di Gunung Sinai (Keluaran 19:16-18). Pada hari Pentakosta, Allah meneguhkan pelayanan Roh Kudus juga dengan menurunkan api. Bedanya, dalam PL api itu hanya turun di satu tempat, adapun api Roh Kudus turun ke atas setiap orang yang percaya, para pengikut Kristus, hinggap dan memenuhi mereka.

Turunnya Roh Kudus menandai lahirnya gereja: suatu umat yang dipenuhi oleh Roh Kudus dan mengemban amanat untuk mewartakan kabar baik Tuhan Yesus Kristus kepada segala bangsa. Lidah api Roh Kudus mengingatkan kita akan pentingnya kekudusan hidup dalam pemberitaan Injil. Hadirnya Roh Kudus juga menggenapi janji Kristus bahwa Dia tidak akan membiarkan kita sendiri, tetapi juga akan menyertai kita senantiasa. Roh Kudus akan menolong dan memampukan kita mengemban amanat-Nya tersebut. -- ARS

TIDAK AKAN ADA KESAKSIAN HIDUP
TANPA ADANYA KEKUDUSAN HIDUP

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org