Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/05/07

Jumat, 7 Mei 2010

Bacaan   : Mazmur 90
Setahun : 2 Raja-raja 1-3; Lukas 24:1-35
Nas       : Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, kami menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh (Mazmur 90:9)

KEDALUWARSA

Televisi tua Anda rusak? Komputer ngadat setelah bertahun-tahun dipakai bekerja? Jangan heran! Sebagaimana obat dan makanan punya tanggal kedaluwarsa, barang elektronik juga punya usia hidup (lifetime). Usia hidup televisi LCD, misalnya, sekitar 20.000-30.000 jam. Ia akan rusak setelah dipakai melewati batas waktu itu. Uniknya lagi, jika dipakai tidak sesuai petunjuk pemakaian, usia hidupnya bisa berkurang banyak. Kedaluwarsa sebelum waktunya!

Usia hidup manusia pun ada batasnya. Rata-rata 70-80 tahun saja, menurut pemazmur (ayat 10). Singkat sekali jika dibanding "masa hidup" Tuhan yang tak terbatas (ayat 1, 2). Seandainya manusia bisa hidup 1.000 tahun pun, waktu sepanjang itu di mata Tuhan hanya sependek "giliran jaga malam" (ayat 4). Tragisnya, masa hidup kita yang sudah singkat ini bisa berkurang pula. Kematian bisa menjemput kapan pun, saat Tuhan berkata "Kembalilah!" (ayat 3). Atau kalaupun usia hidup kita panjang, hari-hari indahnya sedikit. Minim. Lebih banyak waktu kita habiskan dalam keluhan, kesukaran, dan penderitaan yang tidak perlu, karena dosa yang tak diselesaikan (ayat 8-10).

Anda ingin memakai tiap hari dengan bijak? Kenalilah "kekuatan murka Tuhan" (ayat 11). Artinya, sadarilah bahwa hidup dalam dosa itu menghabiskan waktu! Akibat dosa, kita harus menanggung hukuman yang membuat hari-hari indah berubah menjadi suram. Terbuang percuma. Sayang, bukan? Mari gunakan setiap hari secara hati-hati, sesuai petunjuk firman Tuhan. Jangan sampai dosa membuat hidup Anda kedaluwarsa sebelum waktunya. -- JTI

BERBUAT DOSA ITU GAMPANG
NAMUN AKIBATNYA BERBUNTUT PANJANG

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org