Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/04/01

Kamis, 1 April 2010

Bacaan   : Kolose 3:1-17
Setahun : Hakim-hakim 13-15; Lukas 6:27-49
Nas       : Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbarui ... (Kolose 3:8-10)

ENGGAN MELEPASKAN

Suatu hari, seorang anak balita sedang asyik bermain pasir di pantai ditemani ayahnya. Lalu, datanglah penjaja es krim. Sang ayah segera membeli sebuah untuk anaknya. Namun, ketika melihat mulut anaknya penuh pasir, ia pun urung memberikan es krim itu. "Ayo, Sayang, buang dulu kotoran itu dari mulutmu. Ayah punya sesuatu yang lebih baik untukmu!" Kisah ini ditulis oleh Max Lucado, ayah dari anak itu, dalam bukunya Just Like Jesus (Gloria Graffa). Ia berkata, "Saya tak akan memberinya es krim sebelum ia membersihkan mulutnya, sebab saya mengasihinya. Saya tidak ingin ia makan es krim bercampur pasir!"

Tuhan menawarkan kepada kita sesuatu yang lebih baik. Hidup baru yang dipenuhi kasih, damai, dan berkat. Namun, sebelum bisa menerimanya, kita perlu membersihkan diri lebih dulu dari "pasir" dosa. Tindak asusila, hawa nafsu, fitnah, dan perkataan kotor, bagaikan pasir yang memenuhi mulut. Rasul Paulus menyebutnya sebagai kelakuan manusia lama yang harus ditanggalkan. Setelah itu baru kita dapat mencicipi indahnya hidup dengan kelakuan manusia baru (ayat 12). Sama seperti es krim tidak enak dimakan bersama pasir, gaya hidup lama juga tidak bisa kita campur dengan gaya hidup manusia baru. Yang lama harus ditanggalkan, supaya yang baru bisa kita kenakan.

Lihatlah kembali buah rohani orang-orang pilihan Allah yang ditulis Paulus di ayat 12-15. Apakah ada di antaranya yang belum mewujud dalam diri Anda? Apa penyebabnya? Apakah karena masih ada sisa-sisa kelakuan manusia lama yang enggan Anda lepaskan? -- JTI

HIDUP KUDUS ADALAH KEHARUSAN, BUKAN PILIHAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org