Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/03/29

Senin, 29 Maret 2010

Bacaan   : Yohanes 12:1-8
Setahun : Hakim 7-8; Lukas 5:1-16
Nas       : ... dan sesudah itu Ia meng-ucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata, "Inilah tubuh-Ku ..." Demikian juga Ia meng-ambil cawan, sesudah ma-kan, lalu berkata, "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, (1Korintus 11:24,25)

YANG TERBAIK

Petenis Amerika di era tahun 80-an, Jimmy Connors, adalah seorang jago tenis yang tak suka melewatkan kesempatan untuk melakukan yang terbaik di lapangan. Di segala kesempatan, ia selalu mengayunkan pukulan terbaiknya. Bahkan, jika posisi lawan sudah terkecoh dan bola tinggal dipukul ringan melampaui jala, ia tetap mengayun sekuat tenaga memberikan pukulan telak, smash terbaiknya. Mungkin bagi yang lain itu dianggap tidak perlu. Akan tetapi, ia memang selalu ingin memberikan pukulan terbaiknya.

Maria dari Betania melakukan hal serupa bagi Tuhan. Akibat pergaulannya yang karib dengan Yesus, ia sangat tahu bahwa tidak banyak waktu lagi untuk ada bersama Tuhan. Saat kematian-Nya sudah semakin dekat. Maka, kesempatan yang masih ada tidak boleh disia-siakan. Ia pun melakukan hal terbaik yang bisa dilakukannya. Yakni meminyaki kaki Yesus dengan "minyak narwastu murni yang mahal harganya" dan "menyekanya dengan rambutnya". Yudas menganggap itu adalah pemborosan dan tidak perlu, bahkan berlebihan. Namun, tekad Maria sudah bulat. Selagi ada kesempatan, kasih kepada Tuhan harus dinyatakan. Bahkan, dinyatakan dengan cara dan kualitas yang terbaik.

Kasih sejati memang melampaui standar rata-rata. Selalu siap memberikan yang terbaik dari diri kita. Unik, istimewa, hangat, dan dikenang selamanya. Seperti tindakan Maria dari Betania. Senantiasa dikenang di masa Pra-Paskah. Sudahkah Anda dan saya memberikan yang terbaik sebagai bukti kasih kita: kepada orangtua, kekasih, suami, istri, anak-anak, sahabat ... dan Tuhan? Belum terlambat untuk memulainya -PAD

Bila dari yang ada pada-Nya sudah tuhan berikan semua
apakah yang patut kita tahan bagi-Nya?

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org