Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/03/27

Sabtu, 27 Maret 2010

Bacaan   : Mazmur 92
Setahun : Hakim 1-3; Lukas 4:1-30
Nas       : Orang benar akan bertunas seperti pohon korma.mereka yang ditanam di bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita (Mazmur 92:13,14)

KORMA

Pohon korma itu istimewa. Ia mampu tumbuh di tengah gurun gersang di Timur Tengah. Di tengah cuaca panas dan persediaan air yang minim, korma bukan sekedar bisa bertahan hidup. Ia pun mampu berbuah. Bahkan, buahnya manis. Makin tua pohonnya, makin manis buahnya! Daya tahan pohon korma terletak pada akarnya. Ketika biji korma tumbuh, akarnya lebih dulu tumbuh menghunjam jauh ke dalam tanah. Mencari air. Baru setelah itu tumbuh batang dan daunnya.

Pemazmur menggambarkan orang beriman bagaikan pohon korma yang ditanam di bait Tuhan. Firman dan kehadiran Tuhan menjadi makanannya. Ini membuatnya bertumbuh sehat dari tahun ke tahun. Hasilnya? Setelah menjadi tua, ia tetap dapat berbuah manis sekalipun tubuh makin renta dan sakit-penyakit melanda. Ketika kecantikan fisik memudar, kecantikan batin makin nampak. Ia puas terhadap Tuhan. Ia tidak menuduh Tuhan curang (ayat 16), sehingga dapat bersaksi tentang kebaikan-Nya. Sebaliknya, orang tak beriman digambarkan seperti tumbuh-tumbuhan yang tak berbuah (ayat 8). Bertambahnya usia membuat hati mereka menjadi makin pahit, bukan makin manis. Tumpukan persoalan, dendam, dan kekecewaan memenuhi hati. Bagi mereka, masa tua menakutkan dan menyedihkan.

Cobalah periksa; dari tahun ke tahun, hidup Anda makin manis atau makin pahit? Makin suka bersyukur atau mengeluh? Makin puas dengan Tuhan dan sesama, atau makin kecewa? Makin mudah mengampuni atau makin menumpuk dendam? Tanamlah diri Anda di Bait Tuhan. Serap dan taati firman-Nya. Hidup Anda pun akan berbuah manis bagai korma!-JTI

Bisa menghadapi tiap hari dengan senyuman
adalah berkat istimewa dari Tuhan

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org