Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/03/06

Sabtu, 6 Maret 2010

Bacaan   : Mazmur 18:17-20
Setahun : Ulangan 1-2; Markus 10:1-31
Nas       : Mereka menghadang aku pada hari sialku, tetapi Tuhan menjadi sandaran bagiku (Mazmur 18:19)

HARI SIAL?

Apakah ada hari yang sial? Yakni suatu hari ketika segala sesuatu selalu tampak kacau. Kata orang Jawa, ora kebeneran. Semua terasa tak terkendali, semua terasa aneh, semua terasa tak bersahabat. Jika Anda pernah mengalami suatu hari seperti itu, sering Anda menganggapnya sebagai hari yang sial, bukan?

Pemazmur jelas-jelas menyebutkan bahwa ia memiliki hari yang sial: "Mereka menghadangku pada hari sialku". Ini mengingatkan kita kepada perhitungan horoskop, yang menyebutkan ada hari-hari tertentu yang naas, alias sial, alias tak mendatangkan keberuntungan. Apakah pemazmur memercayai adanya hari semacam ini? Mungkin saja. Dalam pemikiran budaya-religius orang di zaman pemazmur, agaknya memang ada hari yang dianggap naas. Namun, kalaupun ada anggapan demikian, yang lebih penting adalah iman pemazmur yang mengatakan bahwa Tuhan lebih berkuasa daripada perhitungan hari-hari naas semacam itu: "tetapi Tuhan menjadi sandaran bagiku"(ayat 19). Jadi, ia tak mau terjebak dan terbelenggu pada ramalan mengenai hari naas, hari sial. Tuhan adalah Allah yang berkuasa atas setiap hari dan di setiap hari. Itulah iman pemazmur. Imannya tidak terhenti pada ketakutan yang ditebarkan oleh perhitungan hari-hari. Imannya adalah pada Tuhan yang mengatasi semua hari.

Hari ini adalah hari yang dijadikan Tuhan untuk Anda. Buang jauh-jauh sugesti horoskop, singkirkan segera ketakutan Anda . masukilah hari ini dengan iman bahwa Tuhan adalah Allah atas hari ini, yang berkuasa atas hari ini. Jadi angkatlah hati Anda dan bersukacitalah pada hari ini! -DKL

SETIAP HARI YANG TUHAN JADIKAN
ADALAH BAIK ADANYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org