Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/01/18

Senin, 18 Januari 2010

Bacaan   : 1Tawarikh 9:24-34
Setahun : Kejadian 43-45; Matius 12:24-50
Nas       : Dan inilah para penyanyi, kepala-kepala puak orang Lewi, yang diam di bilik-bilik dan bebas dari pekerjaan lain, sebab siang dan malam mereka sibuk dengan pekerjaannya (1Tawarikh 9:33)

PIRANTI NGIBADAH

Pak Yadi menempelkan stiker besar di kaca belakang mobilnya bertiliskan: Piranti Ngibadah, yang berarti "Sarana Beribadah". Lalu, untuk apa saja mobil itu dipakai? Ya untuk aktivitas dan transportasi keluarga sehari-hari, seperti mengantar anak ke sekolah, mengantar dagangan ke pasar, mengunjungi kerabat, bertamasya, mengantar tetangga yang memerlukan bantuan dan, tentu saja, pergi ke gereja. "Bagi saya, semuanya itu merupakan ibadah," kata Pak Yadi. "Karena mobil itu pemberian Tuhan, tulisan itu saya jadikan pengingat, agar memakainya untuk beribadah kepada-Nya."

Pak Yadi memahami suatu konsep penting dalam beribadah: bahwa ibadah itu mencakup segala sesuatu yang kita kerjakan dan bahwa ibadah itu berlangsung setiap saat. Pelayanan para imam Perjanjian Lama di Bait Allah menggambarkan hal tersebut. Para imam terus-menerus melayani di Bait Allah, 24 jam setiap hari tanpa henti. Mereka melakukannya secara bergantian rombongan demi rombongan. Ibadah mereka bukan hanya upacara dua jam yang diadakan seminggu sekali, tetapi merupakan pusat kehidupan yang mewarnai aneka aktivitas bangsa itu.

Dalam Perjanjian Baru, orang-orang percaya dipanggil menjadi imam Allah (1Petrus 2:9). Apakah berarti semua orang percaya harus menjadi pendeta atau pekerja sepenuh waktu di gereja? Tentu tidak. Sesungguhnya, kita juga terus-menerus sedang beribadah dengan senantiasa menyadari hadirat Allah dalam segala sesuatu yang kita lakukan. Pula ketika kita meminta bimbingan-Nya, dan memperlakukan setiap pekerjaan -- apa saja, sebagai persembahan dan pelayanan bagi Tuhan -- ARS

IBADAH ITU BUKAN KEGIATAN HARIAN ATAU MINGGUAN
TETAPI SIKAP HATI YANG TERUS-MENERUS MEMULIAKAN TUHAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org