Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/01/15

Jumat, 15 Januari 2010

Bacaan   : Yohanes 21:15-19
Setahun : Kejadian 36-38; Matius 10:21-42
Nas       : Petrus pun merasa sedih karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya, "Apakah engkau mengasihi Aku?" (Yohanes 21:17)

PERTANYAAN YESUS

Rasa bersalah membuat kita menjadi salah tingkah. Itulah juga yang dialami Petrus. Ia pernah menyangkal Yesus tiga kali. Lalu tiga kali pula Yesus bertanya kepadanya, apakah Petrus mengasihi-Nya. Apakah pertanyaan itu menunjukkan bahwa Yesus masih mengingat-ingat kesalahan Petrus, dan dengan sengaja menyindir Petrus dengan tiga kali bertanya? Demikian pertanyaan Petrus dalam hati. Pertanyaan yang diajukan sama. Lagipula, Yesus sudah tahu jawabannya. Lalu mengapa Dia bertanya kepada Petrus sampai tiga kali?

Pertanyaan Yesus ditanyakan sampai tiga kali, karena pertanyaan itu demikian penting bagi Yesus. Bahwa Petrus mengasihi-Nya -- dan mengasihi-Nya dengan sungguh-sungguh, lebih dari apa pun yang dikasihi Petrus. Yesus tidak menghakimi Petrus, bukan pula menyindir atau memojokkannya. Yesus sangat mengasihi Petrus. Dia ingin Petrus terus mengingat bahwa yang terpenting bagi Yesus adalah bahwa Petrus selalu mengasihi-Nya. Jika Petrus mengasihi Yesus, ia akan menggembalakan domba-Nya; ia akan setia; ia akan melayani.

Orang merasa bahwa apa yang penting adalah apa yang ia lakukan; apa talentanya; apa saja yang ia capai. Ada pula yang mesrasa dirinya penting karena orang lain menghargainya -- memandang dan mengerti pencapaian yang ia raih. Namun, bagi Yesus, yang terpenting adalah: apakah kita mengasihi Yesus? Apa pun yang kita capai dalam hidup ini tidak akan ada artinya jika kita tidak mengasihi Yesus. Apabila kita mengasihi-Nya, maka dari kasih itu akan lahir pengabdian, pengorbanan, dan kesetiaan untuk melayani Dia -- DBS

HAL TERBAIK YANG DAPAT KITA BERI BAGI TUHAN
ADALAH KESEDIAAN KITA MENJALIN HUBUNGAN PRIBADI DENGAN-NYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org