Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/11/25

Rabu, 25 November 2009

Bacaan   : 1Timotius 3:1-7
Setahun : 1Korintus 13-16
Nas       : Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis (1Timotius 3:7)

NAMA BAIK

Pak Indra adalah anggota jemaat potensial. Pengalaman berorganisasinya luas, baik di tingkat lokal maupun nasional. Tak ayal lagi ia dicalonkan sebagai ketua panitia Natal. Namun, ada satu masalah. Banyak orang berkata, Pak Indra terlibat perbuatan amoral. Mereka tak bisa membuktikan perbuatan dosanya, tetapi bisa mencium gelagat yang tidak beres. Yang jelas, Pak Indra tidak lagi punya nama baik di lingkungannya. Bolehkah ia tetap dijadikan ketua panitia Natal, dengan asas "praduga tidak bersalah"?

Ketika Rasul Paulus menuliskan syarat menjadi pemimpin jemaat, ia memasukkan unsur "nama baik" (ayat 7). Pemimpin harus punya nama baik di masyarakat agar ia tidak digugat orang. Nama baik itu menyangkut citra dan penilaian orang terhadap diri kita. Memang penilaian orang tidak selalu tepat, tetapi sebuah citra buruk pasti melumpuhkan wibawa dan pelayanan kita. Pemimpin bercitra buruk bisa menjadi batu sandungan, bahkan merusak kesaksian gereja. Itu sebabnya Paulus meminta para pemimpin menjadi teladan dalam bertingkah laku (ayat 3), berkeluarga (ayat 2,4,5), dan bermasyarakat (ayat 7). Tidak cukup ia dinilai orang "tidak terbukti bersalah". Ia harus benar-benar dinilai "terbukti tidak bersalah". Tak bercela.

Punya nama baik bukan cuma penting bagi para pemimpin. Sebagai saksi Kristus, setiap orang kristiani juga harus mempunyai nama baik. Coba renungkan: apa kira-kira kesan orang-orang tentang kita? Sudahkah Anda punya nama baik di lingkungan Anda? Kalau belum, apa sebabnya? Lantas bagaimana memperbaikinya? -- JTI

ORANG KRISTIANI TANPA NAMA BAIK
BAGAIKAN BUNGA MELATI TANPA HARUM WANGI

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org