Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/11/19

Kamis, 19 November 2009

Bacaan   : Kejadian 20:1-14
Setahun : Kisah 15:1-18:11
Nas       : Lalu Abraham berkata: "Aku berpikir: Takut akan Allah tidak ada di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh karena istriku." (Kejadian 20:11)

ANGGAPAN YANG MENYESATKAN

Semua lelaki berhidung belang. Tak bisa dipercaya," begitulah anggapan Rina selama ini. Setelah menikah, anggapan menyesatkan ini membuatnya jadi gampang curiga pada suaminya. Diam-diam ia suka memeriksa isi dompet suami, membaca semua SMS-nya, dan memeriksa baju yang baru dipakainya. Pada jam istirahat siang, sering Rina datang ke kantor suaminya untuk memantau apa yang sedang ia lakukan. Hatinya selalu bertanya, "Adakah tanda-tanda suamiku selingkuh?" Sikap janggalnya justru membuat mereka berdua sering bertengkar. Relasi keduanya pun makin terpuruk.

Anggapan menyesatkan bisa meracuni pikiran dan membuat kita salah bertindak. Lihatlah Abraham! Ketika memasuki daerah kekuasaan Abimelekh, Raja Gerar, ia menganggap raja ini orang jahat yang tidak takut akan Allah (ayat 11). Pikirnya, jika Raja tahu Sara itu istrinya, pasti ia akan dibunuh dan Sara akan diperistri. Anggapan keliru ini membuat Abraham dan istrinya salah bertindak. Mereka berbohong. Raja diberi tahu bahwa Sara bukan istri Abraham, melainkan saudaranya. Hasilnya? Kebohongan itu justru membuat Raja berniat memperisteri Sara, karena mengira ia belum bersuami! Anggapan mereka yang keliru membuat situasi jadi tambah runyam, padahal Raja ternyata tak sejahat yang mereka bayangkan. Syukur Allah campur tangan menyelesaikan masalah itu.

Apakah Anda suka berprasangka negatif terhadap orang lain? Berhati-hatilah! Anggapan menyesatkan bisa mendorong Anda berbuat salah, bahkan dosa. Lebih baik belajarlah berpikir positif terhadap sesama -- JTI

PRASANGKA NEGATIF MEMBUTAKAN,
MEMBUAT PERBUATAN BAIK ORANG TAMPAK SEBAGAI KEJAHATAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org