Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/11/12

Kamis, 12 November 2009

Bacaan   : Yohanes 9:1-7
Setahun : Kisah 6-9
Nas       : Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (Galatia 3:13)

KUTUK TURUNAN

Seorang pemudi resah setelah membaca buku tentang kutuk turunan. Ia berasal dari keluarga broken home. Ayahnya penjudi. Ibunya menikah lagi. Buku itu mengatakan, berdasarkan Keluaran 20:5, Allah akan membalaskan dosa orangtua sampai kepada keturunan keempat. Sang pemudi jadi bertanya-tanya: apakah ia pun akan menerima warisan kutuk dari dosa orangtuanya?

Pemahaman tentang adanya kutuk turunan rupanya juga muncul di hati para murid Yesus. Maka, ketika melihat orang yang buta sejak lahir, mereka bertanya pada Yesus, apakah ini disebabkan karena dosa orangtuanya. Jawaban Yesus mengejutkan sekaligus melegakan. Yesus menjawab: bukan. Malahan menurut Yesus, Tuhan punya rencana indah bagi si buta. Melalui hidupnya, pekerjaan Allah akan dinyatakan. Lalu, si buta pun disembuhkan! Yesus mengajak kita melihat ke depan, bukan mempersoalkan masa lalu. Di dalam Dia tiada lagi kutuk turunan. Segala kutuk telah dipatahkan, sebab Kristus telah menanggungnya. "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita" (Galatia 3:13).

Di tiap mobil ada kaca depan dan kaca spion. Yang satu untuk melihat ke depan, satunya untuk melihat ke belakang. Melihat kaca spion itu penting, tetapi sebentar saja. Jauh lebih penting memusatkan pandangan ke kaca depan. Begitu pula dalam perjalanan hidup. Sekali-sekali kita perlu melihat ke belakang, tetapi jangan terpaku di sana. Jauh lebih penting melihat ke depan. Melihat apa rencana Tuhan bagi masa depan kita. Dalam nama Yesus kita bisa berkata: "Selamat tinggal kutuk turunan!" -- JTI

TUHAN MEMENTINGKAN SIAPA ANDA KINI
BUKAN SIAPA ANDA DAHULU

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org