Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/10/19

Senin, 19 Oktober 2009

Bacaan   : Pengkhotbah 5:9-19
Setahun : Matius 16-19
Nas       : Ini pun kemalangan yang menyedihkan. Sebagaimana ia datang, demikian pun ia akan pergi. Dan apakah keuntungan orang tadi yang telah berlelah-lelah menjaring angin? (Pengkhotbah 5:15)

KAYA BODOH ATAU KAYA BIJAK

Ketika Michael Jackson meninggal dunia, apa yang ia tinggalkan? Nama besar? Mungkin tidak lama lagi namanya akan redup, tergantikan oleh bintang baru yang akan muncul. Kebahagiaan? Seperti yang diakuinya sendiri, hidupnya kerap dirundung kesepian dan kehampaan, sehingga ia pun terbiasa mengkonsumsi berbagai obat penenang. Kekayaan? Konon, ia malah meninggalkan utang lebih dari empat triliun rupiah. Tragis.

Pengkhotbah mengingatkan bahwa nama besar, kepandaian, dan kekayaan adalah "kemalangan yang menyedihkan" (ayat 15). Sebab, semuanya itu tidak kekal. Maka, nyatalah bahwa sesungguhnya hidup yang bermakna tidak ditentukan oleh seberapa banyak yang sudah kita dapatkan dan kumpulkan. Namun, ditentukan oleh bagaimana kita menggunakan semua yang sudah kita dapatkan, dengan kesadaran bahwa semua itu dikaruniakan Allah kepada kita (ayat 17) untuk dinikmati dan digunakan secara bertanggung jawab kepada Dia -- Sang Pemilik atas segalanya (ayat 18).

Maka, jika hari ini Anda memeras tenaga untuk mengejar harta, popularitas, nama besar, dan pemuasan keinginan pribadi, firman Tuhan mengingatkan, bahwa usaha tersebut sama seperti menjaring angin. Sia-sia. Apa pun dan berapa pun yang kita miliki sekarang ini semestinya membuat kita semakin bijak. Jangan seperti orang kaya yang bodoh (bandingkan dengan Lukas 12:20,21). Semakin bijak artinya bisa menggunakan secara maksimal semua hal itu untuk menjadikan hidup kita lebih berkualitas, baik di hadapan Tuhan, maupun sesama, sehingga pada akhirnya kita bisa mewariskan hal-hal yang bernilai kekal kepada anak cucu -- SST

HARTA KEKAYAAN AKAN DIMAKAN NGENGAT DAN KARAT
HARTA IMAN AKAN DIPELIHARA SAMPAI KEKEKALAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org