Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/07/11

Sabtu, 11 Juli 2009

Bacaan   : Yudas 1:1-3
Setahun : Yesaya 13-15
Nas       : Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus (Yudas 1:1)

KOK NOMOR DUA?

Umumnya orang ingin menjadi nomor satu, tidak mau menjadi nomor dua. Sebab menjadi nomor dua artinya selalu dalam bayang-bayang dan mudah dilupakan. Namun, Alkitab penuh dengan orang-orang "nomor dua" yang luar biasa. Meskipun nomor dua, mereka memainkan peranan penting. Yusuf adalah orang nomor dua sewaktu berkuasa di Mesir, tetapi pengaruhnya melampaui Firaun si nomor satu. Daniel selalu menjadi pejabat nomor dua. Raja silih berganti, tetapi Daniel terus menjabat sebagai orang nomor dua. Pengaruhnya melintasi zaman dan kerajaan, meskipun ia tidak pernah menjadi orang nomor satu.

"Aku adalah Yudas, saudaranya Yakobus", demikian Yudas menyebut dirinya. Ia adalah pemimpin nomor dua setelah Yakobus-pemimpin tertinggi gereja mula-mula di Yerusalem. Yudas jarang dikenal, bahkan kalah terkenal dari Yudas Iskariot. Namun ia senang menempatkan dirinya sebagai hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus. Senang, walaupun menjadi nomor dua. Ia tidak menggerutu. Apalagi ia diberi karunia penting untuk membangun dan memelihara jemaat. Dengan rendah hati ia menggunakan karunianya untuk menasihati gereja yang terancam ajaran sesat. Surat Yudas yang bijak ini kemudian disimpan dan dijadikan bagian dari Kitab Suci.

Tak semua orang mesti menjadi nomor satu. Sebagian kita dikaruniai Tuhan tempat sebagai nomor dua. Jangan mengeluh. Jika dengan rendah hati dan sukacita posisi itu kita terima, Tuhan akan memakai kita untuk mengerjakan sesuatu yang penting dan mulia. Jangan kecil hati. Bertanyalah pada Tuhan tentang peran yang Dia ingin kita mainkan dengan bijaksana pada posisi tertentu -DBS

DI TANGAN TUHAN ORANG-ORANG BIASA MAMPU MELAKUKAN
HAL-HAL LUAR BIASA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org