Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/07/06

Senin, 6 Juli 2009

Bacaan   : 1Samuel 18:6-9
Setahun : Hosea 11-14
Nas       : Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud (1Samuel 18:9)

NRIMA ING PANDUM

Menurut sebuah survei, angka harapan hidup tertinggi di Indonesia dimiliki oleh Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu 73 tahun. Artinya, rata-rata penduduk Yogyakarta hidup hingga usia 73 tahun. Beberapa ahli mencoba mencari tahu penyebabnya. Ternyata ditemukan bahwa selain rendahnya tingkat stres dan tingginya konsumsi serat melalui buah-buahan dan sayuran, juga karena budaya hidup orang Yogyakarta yang memegang falsafah nrima ing pandum, yang artinya menerima apa yang menjadi haknya, tidak serakah, apalagi berkeinginan mengambil hak orang lain.

Tidak puas dengan apa yang ada, iri hati terhadap apa yang orang lain capai, dan bernafsu memiliki apa yang bukan haknya, adalah awal kehancuran seseorang. Seperti yang terjadi pada Saul. Sebetulnya, Saul tidak kurang gagah. Ia berhasil memimpin bangsa Israel meraih kemenangan demi kemenangan dalam peperangan (1Samuel 14:47-48). Namun sayangnya, ia kemudian iri hati terhadap keberhasilan Daud. Apalagi ketika Daud disambut dengan pujian dan tarian yang meriah (ayat 6). Saul lalu menjadi marah. "Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkan beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itupun jatuh kepadanya," begitu ia berkata (ayat 8). Akhir dari kisah ini kita semua tahu, Saul mati di tangan bangsa Filistin (1Samuel 31:1-13), dan Daud menjadi raja menggantikannya.

Kiranya kepada kita diberikan kemampuan untuk bisa menerima apa yang ada, bersyukur dengan yang kita punya. Dan, kita dijauhkan dari iri dengki terhadap orang lain, juga dari keinginan untuk memiliki apa yang bukan hak kita -AYA

RESEP HIDUP SEHAT:
TERIMA APA YANG ADA, JAUHI IRI DENGKI

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org