Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/05/06

Rabu, 6 Mei 2009

Bacaan   : 2Samuel 13:30-39
Setahun : Mazmur 76-78
Nas       : Lalu bangunlah raja, dikoyakkannya pakaiannya dan berbaring di lantai, dan semua pegawainya yang hadir padanya mengoyakkan pakaian mereka (2Samuel 13:31)

BUKAN SOAL KETURUNAN

Waktu kampanye calon anggota legislatif beberapa bulan lalu, ada calon yang berkampanye dengan mencantumkan silsilah keturunannya; bahwa ayahnya adalah Jenderal Anu, kakeknya tokoh Partai Anu, dan kakek buyutnya cicit dari Raja Anu.

Sebetulnya, sifat atau perilaku seseorang tidak selalu berkenaan dengan keturunan (genetis). Seseorang yang orangtuanya berbudi baik, tidak serta merta dirinya berbudi baik pula. Dalam cerita silat Sia Tiaw Eng Hiong, Yo Kang adalah seorang yang jahat dan gila kekuasaan. Sedang Kwee Ceng baik hati dan ksatria. Namun, dalam kelanjutan cerita itu, Sin Tiaw Hiap Lu, Yo Ko, anak Yo Kang, justru tampil sebagai pahlawan hebat. Sedang Kwee Hoe, salah seorang anak Kwee Ceng, selain keras kepala juga kasar. Ia tega membuntungi tangan Yo Ko.

Seperti juga Daud. Terlepas dari segala kesalahannya di masa lalu, ia adalah seorang tokoh yang hebat; raja yang paling berhasil dalam sejarah Israel, juga sangat piawai menulis mazmur. Namun anak-anaknya malah berbuat aib. Amnon memerkosa Tamar, anaknya dari lain ibu. Absalom, kakak kandung Tamar, yang menyimpan dendam terhadap Amnon, akhirnya membunuh saudara tirinya itu (2 Samuel 13). Daud pun hanya bisa menangisi tragedi itu.

Oleh karena itu, jangan buru-buru bangga kalau kita ini keturunan orang hebat, tidak lantas kita akan jadi orang hebat pula. Sebaliknya jangan kecil hati kalau kita lahir dari keluarga yang mungkin punya reputasi kurang baik di masa lalu, itu sama sekali bukan halangan untuk kita dapat menjadi orang yang baik dan berhasil -- AYA

JANGAN MENILAI SESEORANG
BERDASARKAN KETURUNAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org