Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/02/19

Kamis, 19 Februari 2009

Bacaan   : Daniel 3:14-21
Setahun : Bilangan 7-10
Nas       : Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang diharapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak dilihat (Ibrani 11:1)

BERIMAN DENGAN TULUS

Ketika seorang murid bertanya, apa yang akan diminta gurunya jika ia bertemu Tuhan, sang guru yang bijaksana menjawab, "Aku akan meminta api dan air. Api untuk membakar surga, sedangkan air untuk memadamkan neraka, sehingga surga dan neraka tidak lagi dijadikan alasan manusia untuk beriman kepada Tuhan. Biarlah setiap orang beriman hanya karena cintanya kepada Tuhan. Tanpa pamrih, tanpa syarat."

Bekerja untuk mendapat upah itu wajar. Yang tidak wajar adalah beriman demi "upah". Upah, entah takut sesuatu ataupun berharap sesuatu. Sama dengan kita mencintai seseorang karena takut kelak tidak ada yang mengurus atau karena kita ingin mendapat berbagai fasilitas. Bukankah itu cinta yang tidak tulus? Demikian juga iman. Iman yang didorong untuk mendapat "upah" adalah iman yang tidak tulus.

Iman yang tulus adalah iman seperti yang ditunjukkan oleh Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Mereka diperintahkan untuk tunduk menyembah patung emas Raja Nebukadnezar. Itu artinya mereka harus menyangkal iman mereka kepada Allah. Jikalau mereka tidak patuh, perapian yang menyala-nyala sudah menanti.

Lalu apa jawab mereka? Ini. "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu" (Daniel 3:16-18) -AYA

IMAN YANG SEJATI, SEPERTI JUGA CINTA YANG SEJATI
SELALU TANPA SYARAT

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org