Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/02/15

Minggu, 15 Februari 2009

Bacaan   : Habakuk 3:14-19
Setahun : Imamat 20-23
Nas       : Sekalipun pohon ara tidak berbunga ... namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku (Habakuk 3:17,18)

BISA GILA

Arswendo Atmowiloto-seorang penulis senior yang pernah dipenjara gara-gara kasus angket tokoh terpopuler di Indonesia, yang dimuat di Tabloid Monitor-dalam bukunya, Menghitung Hari, kumpulan tulisannya selama dipenjara, menulis demikian: "Kalau kita bilang tinggal di penjara itu enak, kita ini gila. Tetapi kalau kita sudah di dalam penjara, dan tidak bisa merasakan bahwa tinggal di penjara itu enak, kita bisa jadi gila!" Maksudnya kurang lebih, kalau kita tidak bisa menyenangi situasi tidak menyenangkan yang harus kita hadapi, itu berarti kita hanya menambah masalah.

Ada saat-saat tertentu kita hidup "bagai dalam penjara". Kita berada dalam situasi amat menyesakkan. Pahit. Getir. Kita ingin keluar, tetapi tidak bisa. Mau tidak mau kita harus menelannya. Situasi itu bisa berupa suasana kerja yang menekan berat; bos yang sulit, rekan sekerja yang menyebalkan, tuntutan kerja yang tidak masuk akal. Inginnya keluar kerja. Sudah berusaha mencari pekerjaan baru, tetapi tidak kunjung dapat. Atau penyakit berkepanjangan; sudah berobat ke sana kemari, tetap saja tidak sembuh.

Dalam situasi demikian, tidak ada jalan lain, terima kenyataan dengan iman. Yakinkan diri, bahwa di balik segala situasi yang Tuhan izinkan kita alami pasti ada hikmahnya. Inilah yang dilakukan oleh Habakuk. Ia menghadapi situasi yang getir; penindasan, kelaliman, kejahatan, kekerasan, pertikaian, ketidakadilan (Habakuk 1:2-4). Tetapi ia tidak menjadi patah arang. Bacaan kita menunjukkan bagaimana ia tetap berpengharapan di dalam Tuhan yang ia percaya -AYA

KALAU KITA TIDAK BISA MENGUBAH KEADAAN
CARA TERBAIK ADALAH MENERIMANYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org