Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/02/07

Sabtu, 7 Februari 2009

Bacaan   : Filipi 1:12-21
Setahun : Keluaran 35-37
Nas       : Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang (Amsal 17:22)

OBAT PATAH HATI

Amor medicabilis nullis herbis. Kalimat ini tertulis di tembok sebuah apotek tua di kota Luzern, Swiss. Artinya? "Tidak ada obat dapat menyembuhkan patah hati." Tidak jelas mengapa si pemilik apotek menuliskan kalimat ini. Yang jelas: ia benar! Patah hati adalah padamnya semangat hidup akibat hati yang terluka. Entah karena dikhianati kekasih atau mengalami kekecewaan berat. Hati yang patah tak bisa dipulihkan dengan pil tidur, minuman keras, atau hiburan duniawi.

Obat patah hati, kata Amsal, adalah "hati yang gembira". Namun, bagaimana kita bisa gembira kalau sedang patah hati? Teladanilah Rasul Paulus. Saat menulis surat Filipi, sudah dua tahun ia dipenjara. Ia banyak dikecewakan. Sementara di penjara ia tak bisa apa-apa, di luar banyak saudara seiman mengkhianatinya. Mereka memberitakan Injil "karena dengki dan perselisihan" (ayat 15). Mumpung Paulus absen, mereka yang selama ini merasa kalah bersaing mengabarkan Injil untuk menarik pengikut Paulus menjadi pengikutnya. Namun, Paulus melihat sisi positifnya. Gara-gara dipenjara, orang-orang istana yang mengadilinya bisa mendengar Injil (ayat 12,13). Tindakan rekan yang mau merebut popularitasnya malah membuat Injil makin tersebar. Hal-hal positif ini membuat hati Paulus bergembira. Ia sadar kemalangannya tak bisa menggagalkan rencana Tuhan.

Anda sedang patah hati? Lihatlah hal-hal yang positif! Jangan terpaku pada kemalangan Anda. Anda bisa gagal. Orang lain bisa menggagalkan impian Anda. Namun, rencana indah Allah untuk masa depan Anda tidak akan gagal! -JTI

TIDAK PERLU HADIAH ISTIMEWA UNTUK MEMBUAT HATI GEMBIRA
SYUKURILAH HAL-HAL YANG SEDERHANA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org