Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/12/26

Jumat, 26 Desember 2008

Bacaan   : Lukas 1:26-38,
Setahun : Wahyu 1-4
Nas       : Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri (Matius 1:18)

TUGAS BERAT

Meski dewasa ini seks bebas sudah semakin dianggap lumrah, sebagian besar orang tetap melihatnya sebagai aib yang memalukan. Pasangan yang hamil di luar nikah tetap harus menanggung tekanan besar dari lingkungannya. Lalu, bagaimana Maria dan Yusuf harus menghadapi hal semacam ini 2.000 tahun yang lalu?

Ya, Maria diberi tugas berat untuk mengandung Sang Mesias. Berat bukan saja karena pribadi Si Anak yang akan ia kandung, melainkan juga karena ia mengandung sebelum resmi menikah. Bisa kita bayangkan seperti apa tekanan dari masyarakat zaman itu kepada mereka. Mereka dapat dituduh telah berzinah. Dan itu membawa risiko besar. Selain itu, apakah Yusuf akan percaya begitu saja? Namun, Maria memutuskan untuk menerima tugasnya itu dalam iman. Maria taat. Allah pun menguatkan Maria dengan meyakinkan Yusuf untuk setia mendampingi Maria.

Mengikut Tuhan memang kerap kali tidak mudah. Perintah-Nya terkadang sulit diterima dengan akal. Namun, setidaknya ada dua hal yang bisa kita pegang supaya kita tetap taat. Pertama, merupakan sebuah anugerah jika kita dipakai Allah menjadi sarana penggenapan rencana-Nya. Sama seperti Maria dipakai untuk menggenapi nubuatan tentang Mesias (Matius 1:23), betapa bersyukurnya kita kalau boleh dipakai Allah untuk menggenapi rencana-Nya. Kedua, iman bahwa Allah akan memampukan kita menjalani rencana-Nya. Sama seperti Allah memberikan Yusuf untuk mendampingi Maria (Matius 1:20-21), Allah pasti akan memberikan segala hal yang kita perlukan untuk mampu terus berjalan -ALS

KARENA KETAATANNYA, MARIA DIPAKAI ALLAH
MAUKAH KITA DIPAKAI-NYA SEDEMIKIAN JUGA?

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org