Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/12/08

Senin, 8 Desember 2008

Bacaan   : Matius 6:25-34
Setahun : Kolose 1-4
Nas       : Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kehendak-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Matius 6:33)

TUJUAN HIDUP

Mungkin kita masih ingat sebuah lagu Sekolah Minggu yang syairnya berkata, "Apa yang dicari orang? Uang! Apa yang dicari orang siang malam pagi petang? Uang, uang, uang, bukan Tuhan Yesus". Ya, uang. Sudah sekian lama uang menjadi tujuan utama yang dicari manusia semasa hidup di dunia ini. Orang bekerja keras dan memeras keringat hanya untuk uang. Sampai muncul istilah "dengan uang semua bisa diselesaikan".

Manusia rela melakukan apa saja demi uang. Mulai dari yang bekerja lembur siang malam, menggaruk-garuk tempat sampah, menjual baju bekas, atau apa saja, bahkan sampai menjual anak hanya demi uang. Rasanya uang sudah menjadi segala-galanya bagi manusia. Uang bisa mengalahkan keluarga, bahkan Tuhan dalam hidup manusia. Memang benar, uang sudah menjadi tujuan hidup manusia.

Ketika Tuhan berbicara supaya kita jangan kuatir akan kebutuhan hidup termasuk uang, bukan berarti Dia menyuruh kita untuk tidak bekerja. Tuhan tidak menyuruh kita hanya ongkang-ongkang kaki dan menanti berkat Tuhan turun dari langit. Sebab Tuhan sendiri menentang kemalasan (Amsal 6:6). Namun, di sini kita diingatkan bahwa yang seharusnya menjadi tujuan utama hidup manusia bukan uang, melainkan Tuhan. Mengapa? Karena Tuhanlah sumber dari segala sesuatu, termasuk apa yang kita butuhkan.

Manakala manusia kehilangan tujuan utama dalam hidup, maka manusia akan kehilangan arah. Dan ketika manusia kehilangan arah, maka kekuatiran hiduplah yang akan timbul. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk kembali ke tujuan utama hidup yang sudah Allah tetapkan -RY

TUJUAN YANG SALAH AKAN MEMBUAT KITA
KEHILANGAN BANYAK HAL YANG BERARTI DI DALAM HIDUP

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org