Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/11/23

Minggu, 23 November 2008

Bacaan   : Kisah 2:22-24
Setahun : Roma 13-16
Nas       : Yang aku maksudkan ialah Yesus dari Nazaret ... (Kisah 2:22)

TOKOH TERBESAR

Ia anak orang sederhana dan lahir di desa terpencil. Ia bertumbuh di desa, di mana ia membantu sang ayah-si tukang kayu. Tiga tahun ia menjadi pengkhotbah keliling. Tak punya kantor. Tak pernah menulis buku. Tak pernah memiliki keluarga. Atau rumah.

Ia tak pernah belajar formal untuk meraih gelar tertentu. Ia tak pernah ke luar negeri. Paling jauh ia pergi tak lebih dari 200 mil dari tempat ia dilahirkan. Ia tak pernah mempromosikan diri atau berusaha menjadi tenar. Ia tak punya surat kepercayaan selain keberadaan dirinya sendiri. Ia penuh mukjizat, tetapi juga sangat radikal dan berani melawan arus tradisi serta kebiasaan. Ia baru berumur 33, ketika masyarakat menentangnya. Sahabat-sahabatnya melarikan diri. Ia diserahkan kepada musuh-musuhnya dan harus mati di kayu salib, di antara dua penjahat.

Dua puluh abad telah berlalu, tetapi hingga kini ia tetap menjadi figur sentral dari sejarah umat manusia. Tokoh terbesar yang tak surut sepanjang zaman. Dari semua tentara, presiden, ilmuwan, politikus, ekonom, seniman, dan tokoh besar lain, belum pernah ada yang memengaruhi umat manusia, sebesar pengaruh yang ia berikan.

Jika demikian, mengapa kita meragukan Yesus sebagai Tuhan yang mampu menolong kita? Mengapa kadang kita lebih memercayai perkataan manusia daripada perkataan-Nya? Tokoh terbesar itu selalu ada dan tetap ada, bahkan begitu dekat dengan kita. Kita patut bangga memiliki Allah seperti Dia. Izinkan Dia melakukan banyak hal di hidup kita, dan miliki banyak pengalaman besar bersama-Nya. Yesus bukan hanya tokoh historis, Dia Allah yang hidup! -PK

DARI RATUSAN TOKOH TERBESAR DI DUNIA INI
TAK PERNAH ADA YANG DAPAT MENYAMAI DIA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org