Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/10/25

Sabtu, 25 Oktober 2008

Bacaan   : Markus 12:41-44
Setahun : Markus 4-7
Nas       : Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memerhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu (Markus 12:41)

SINE CERE

Kata tulus (dalam bahasa Inggris sincere) berasal dari dua kata Latin: sine (tanpa) dan cere (lilin). Dulu, para tukang kayu biasa melapisi akhir perabot yang hendak dijual. Jika ada lubang atau pekerjaan si tukang yang kurang halus, cacat itu ditutupi dengan lilin, sehingga tampak halus dan layak dijual. Namun selang beberapa waktu, panas matahari akan melelehkan lilin itu dan menampakkan kondisi sesungguhnya. Itu sebabnya tukang kayu yang hendak menjaga integritasnya dalam melayani pelanggan akan memberi tanda SINE CERE (tanpa lilin) pada produknya. Ia hendak menjamin produk buatannya asli dan tanpa tipuan.

Orang-orang kaya memberi banyak persembahan di Bait Suci (ayat 41); dan sangat mungkin itu membuat mereka tampak penting dan berjasa. Akan tetapi itu tak membuat Yesus terkesan. Ya, bukankah Dia terlalu kaya, sehingga sesungguhnya Dia tak membutuhkan uang atau pelayanan manusia? Tak ada gunanya manusia memberi banyak, jika di dalam hati tak ada kasih kepada Allah. Itu sebabnya nilai terbesar justru diberikan kepada dua peser seduit yang dibawa si janda miskin, ketika tanpa banyak bicara ia membawa seluruhnya yang ia punya kepada Allah (ayat 44)!

Sia-sialah kita memberi banyak dalam pelayanan-memberi persembahan, menjadi aktivis gereja, mengambil banyak porsi dalam pelayanan-jika di dalam hati kita ingin dilihat atau dianggap penting atau hebat. Cahaya kemuliaan Allah bersinar seperti matahari yang melelehkan lilin, sehingga apa pun kondisi hati kita, dapat Dia ketahui. Adakah hati kita sudah bertanda SINE CERE saat melayani Dia -- tanpa motivasi yang salah atau tipuan apa pun? -AW

LAKUKANLAH SETIAP PELAYANAN DENGAN TULUS DAN SETIA
INGATLAH, YESUS MEMERHATIKAN HATI KITA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org