Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/09/09

Selasa, 9 September 2008

Bacaan   : Yesaya 42:18-25
Setahun : Yehezkiel 8-11
Nas       : Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba TUHAN? (Yesaya 42:19)

TULI ROHANI

Doof indie atau tuli gaya Hindia merupakan sikap kaum pribumi yang banyak dikritik oleh para menir Belanda pada zaman penjajahan dulu. Kaum pribumi yang bekerja sebagai pembantu para menir itu sering berpura-pura tidak mendengar perintah tuannya. Kalau dimarahi, mereka berkilah, "Maaf saya tidak dengar, Tuan." Namun, apabila tuannya adalah Tuhan semesta alam, ceritanya bisa lain.

Yesaya 42 berisi teguran Tuhan kepada umat-Nya. Awalnya, Israel punya julukan hebat: hamba Tuhan. Namun, sang nabi menyindirnya sebagai hamba Tuhan yang buta dan tuli. Bahkan satu-satunya bangsa yang buta dan tuli: "Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh?" (ayat 19). Bermata, tetapi tidak melihat. Bertelinga, tetapi tidak mendengar. Intinya, nabi menohok dengan mengatakan si hamba Tuhan ini berindra, namun indranya tak berfungsi. Mendengar itu bukan sekadar untuk menangkap bunyi yang datang, melainkan juga untuk menyimak dan memahami. Begitu juga terhadap perintah Tuhan (ayat 23). Bila sungguh-sungguh mendengarkan, kita akan tahu maksud Tuhan; baik dalam peristiwa-peristiwa yang sudah berlalu, maupun peristiwa yang sekarang. Dan menjadikan itu sebagai modal untuk mengantisipasi apa yang akan datang.

Dunia ini begitu bising dengan suara, teori, pendapat, serta gagasan kita sendiri tentang banyak hal. Mungkin itu sebabnya kita sedikit mendengarkan suara Tuhan. Kini, sediakan diri untuk berdiam, mendengarkan, dan melihat realitas hidup. Lalu bersiaplah untuk mendengarkan dengan telinga yang peka menangkap suara dan kehendak-Nya -DKL

TELINGA YANG MENDENGAR
MEMIMPIN LANGKAH KE ARAH YANG BENAR

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org