Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/03/09

Minggu, 9 Maret 2008

Bacaan   : 2Petrus 2:17-22
Setahun : Yosua 16-18
Nas       : Sebab jika mereka ... telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk daripada yang semula (2Petrus 2:20)

BUKAN MILIK IBLIS LAGI

"Coba tabrakkan anjing Anda ke tembok. Ia pasti akan melolong kesakitan, bukan? Lalu, apa jadinya bila Anda mencoba melakukannya lagi? Ia akan waspada dan menahan kuat-kuat dengan keempat kakinya agar tak terbentur tembok. Ia belajar dari pengalaman, bahwa menabrak tembok itu sakit. Ia tak mau mengulang. Anjing pintar! Lalu, bagaimana dengan kita? Bukankah kita kerap merasa kotor, gelisah, salah, hancur ketika melakukan dosa? Suatu saat, kita yakin Yesus telah menyucikan. Kita merasa lega, putih, bening. Namun, kita kerap mengulang kesalahan yang sama, dosa yang dulu. Bukankah itu berarti, anjing lebih pintar dari kita?" demikian ilustrasi seorang pendeta senior yang terus saya ingat sampai kini.

Demikian pula Petrus mengkritik guru-guru palsu, yakni mereka yang melepaskan diri dari kecemaran dunia setelah mengenal Yesus, tetapi kemudian jatuh lagi ke dalamnya-bahkan terjatuh lebih dalam. Dalam bahasa yang keras, Petrus menyebut mereka anjing dan babi yang suka kembali pada apa yang dimuntahkan dan kubangannya yang kotor (ayat 22). Mereka disebut orang yang akan masuk ke dalam kegelapan yang paling dahsyat (ayat 17). Bukan karena dosa mereka, melainkan karena setelah mengenal Kristus dan bebas dari kecemaran dunia, mereka kembali pada kecemaran yang tadinya mereka tinggalkan. Dengan begitu, seolah-olah setiap pengalaman dengan Kristus diabaikan, dipunggungi, dan disingkirkan!

Memperjuangkan iman kristiani berarti menjaga karya pendamaian Kristus agar tetap menjadi terang jiwa kita. Mari tetap berada dekat denganNya setiap saat, sebab kita tak mungkin berjalan sendiri-DKL

YESUS, KUATKAN SAYA UNTUK MENJAGAI API-MU DI HATI SAYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org