Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/01/26

Sabtu, 26 Januari 2008

Bacaan   : Amsal 11:1-6
Setahun : Keluaran 26-28
Nas       : Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya (Amsal 11:3)

BERANI JUJUR

Suatu kali beberapa orang guru berusaha mengungkapkan kecurangan yang terjadi pada pelaksanaan Ujian Nasional. Sikap mereka ini cukup berani mengingat bahwa guru-guru yang lain memilih diam untuk menghindari risiko dipecat atau diminta mengundurkan diri. Begitu juga ketika isu dana nonbudgeter sebuah departemen yang mengampu hajat hidup orang banyak, muncul ke permukaan. Hampir semua pihak yang dikabarkan menerima dan menikmati dana nonbudgeter tersebut serentak menyangkal keterlibatan mereka atau mencari "kambing hitam".

Rupanya, kejujuran semakin jarang dijumpai dalam kehidupan kita. Hampir pada semua aspek kehidupan ini, kita menjumpai semakin banyak kecurangan, perselingkuhan, atau korupsi, baik yang berskala kecil maupun besar. Berani bersikap jujur kemudian mengandung konsekuensi bahwa kita juga harus berani untuk menerima risiko dicap sebagai orang yang melawan arus. Apalagi istilah "jujur hancur" sudah begitu nyata terjadi di masyarakat kita.

Lalu, bagaimana dengan kita, para pengikut Kristus? Apakah kita pun harus ikut berkompromi dengan dunia yang sudah begitu tercemar ini? Jawabannya jelas "tidak"! Firman-Nya mengingatkan, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan sempurna" (Roma 12:2). Marilah kita senantiasa memohon pimpinan Roh Kudus agar kita mampu bertahan dan tidak terbawa arus cemar dunia ini! -- NDA

SAAT KITA MULAI BERLATIH UNTUK TIDAK JUJUR
MAKA KITA SEDANG MULAI MENENUN SEBUAH PERANGKAP -- Sir Walter Scott

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org