Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/01/07

Senin, 7 Januari 2008

Bacaan   : 2Tesalonika 3:7-13
Setahun : Kejadian 19-21
Nas       : Kami katakan ini karena kami dengar bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya, dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna (2Tesalonika 3:11)

HAK ASASI BINATANG

Binatang kerap diidentikkan dengan hal-hal yang buruk. Orang jahat, kejam, telengas kerap kali disebut, "Seperti binatang!" Makian dan umpatan banyak juga yang memakai nama-nama binatang. Ini sebetulnya pelecehan terhadap binatang. Pelanggaran HAB. Hak Asasi Binatang. Sebab kalau mau jujur, dalam banyak hal tidak jarang perilaku binatang malah lebih luhur daripada perilaku manusia.

Dalam hal kerajinan bekerja, misalnya. Semut adalah contoh yang sangat baik. Maka, tidak heran penulis Amsal pun berujar, "Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak" (Amsal 6:6). Bayangkan! Kita, manusia, diminta untuk belajar kepada semut!

Salah satu "penyakit" manusia adalah kemalasan. Ingin hidup "enak", tetapi enggan bekerja. Lalu membuang-buang waktu untuk sesuatu yang tidak berguna. Bahkan kontraproduktif. Di jemaat Tesalonika, masalah kemalasan ini rupanya juga sudah sangat kronis. "Bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya, dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna," begitu Rasul Paulus menegur mereka.

Bagaimana kita mengisi hari-hari kita? Selama 24 jam sehari kita hidup, tujuh hari seminggu, 52 minggu setahun, berapa banyak waktu yang kita pakai untuk hal-hal yang tidak berguna, hal-hal bodoh yang tidak membuahkan apa-apa? Jadi, sangatlah perlu kita selalu bertanya kepada diri sendiri, "Apakah yang saya lakukan ini ada gunanya? Bagi diri saya maupun bagi orang lain? Sekarang ataupun kelak?" -- AYA

KEBODOHAN DAN KEMALASAN ADALAH DUA SISI
DARI SATU MATA UANG YANG SAMA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org