Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/12/20

Kamis, 20 Desember 2007

Bacaan   : 1Petrus 3:8-17
Setahun : Mikha 1-3; Wahyu 11
Nas       : Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, daripada menderita karena berbuat jahat (1Petrus 3:17)

BERBUAT BAIK

Yusuf (bukan nama sebenarnya) adalah contoh perwira militer yang terpercaya. Ia naik pangkat di angkatan bersenjata negaranya sampai ke tingkat kolonel dalam tugas khusus. Dengan pangkat ini datanglah kesempatan, yang baik maupun buruk.

Ketika Yusuf ditempatkan di sebuah wilayah yang diguncangkan oleh perdagangan narkoba, ia berniat menegakkan keadilan di wilayah yang bermasalah ini. Ia dan pasukannya mulai menangkap para penjahat untuk melindungi masyarakat. Beberapa atasannya yang korup dan mendapat suap dari para bandar narkoba, memerintahkannya untuk menutup mata agar mereka dapat mengedarkan obat-obat terlarang itu. Berulang kali ia menolak melakukannya sampai akhirnya ia ditahan dan di penjara selama 8 tahun -- karena melakukan kebaikan.

Sayangnya, kita hidup di dunia di mana kadang kala berbuat baik justru mengakibatkan penderitaan. Hal ini nyata bagi Yusuf; upah atas jasanya melayani rakyat adalah dipenjarakan dengan tidak adil.

Rasul Petrus, yang juga dipenjara karena melakukan kebaikan, memahami sakit hati seperti itu. Ia memberi kita cara pandang ini: "Lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, daripada menderita karena berbuat jahat" (1Petrus 3:17).

Ketika Yusuf menceritakan apa yang diajarkan Allah kepadanya di penjara, saya tahu keadilan Allah tidak dapat dihalangi oleh kejahatan manusia. Berbuat baik tetap menyenangkan dalam pandangan-Nya -- bahkan ketika kita diperlakukan semena-mena oleh dunia karena melakukan kebaikan -- WEC

SUKACITA KARENA BERBUAT BAIK
MUNGKIN SATU-SATUNYA UPAH
YANG KITA TERIMA -- TETAPI ITU PATUT DILAKUKAN!

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org