Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/10/23

Selasa, 23 Oktober 2007

Bacaan   : Mazmur 126
Setahun : Yeremia 1-2; 1Timotius 3
Nas       : Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang (Amsal 17:22)

TERUSLAH TERTAWA

Seorang hakim memerintahkan seorang pria Jerman untuk berhenti tertawa di hutan. Joachim Bahrenfeld, seorang akuntan, dituntut ke pengadilan oleh salah seorang dari beberapa orang yang berjoging, dan berkata bahwa kegiatan joging mereka terganggu oleh ledakan tawa Bahrenfeld yang memekakkan telinga. Ia diancam akan dipenjara selama 6 bulan jika tertangkap sedang tertawa lagi. Bahrenfeld, 54 tahun, berkata bahwa hampir setiap hari ia pergi ke hutan untuk tertawa. Itu dilakukannya untuk melepaskan stres. "Bagi saya, tertawa adalah bagian dari hidup," katanya, "seperti makan, minum, dan bernapas." Ia merasa bahwa hati yang gembira, yang diungkapkan melalui tawa yang terbahak-bahak, penting bagi kesehatan dan kelangsungan hidupnya.

Hati yang gembira sangatlah penting dalam kehidupan kita. Kitab Amsal 17:22 berkata, "Hati yang gembira adalah obat yang manjur." Hati yang gembira memengaruhi jiwa dan kesehatan tubuh kita.

Namun, ada sukacita yang lebih dalam dan lebih bertahan lama bagi mereka yang percaya kepada Tuhan. Sukacita itu bukan sekadar didasarkan atas perasaan senang dan keadaan di sekitar kita, melainkan atas keselamatan dari Allah. Dia telah memberikan pengampunan dosa dan hubungan yang dipulihkan dengan-Nya melalui Yesus, Putra-Nya. Itu memberikan sukacita mendalam yang tidak dapat diusik oleh keadaan sekitar kita (Mazmur 126:2,3; Habakuk 3:17,18; Filipi 4:7).

Kiranya hari ini Anda mengalami sukacita karena telah mengenal Yesus Kristus! -- MLW

SUKACITA DATANG DARI TUHAN YANG HIDUP
DALAM DIRI KITA
BUKAN DARI SESUATU YANG TERJADI DI SEKITAR KITA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org